Written by Ayu Palar
Saya seringkali mendapat pertanyaan seperti ini: apa sih bedanya TVXQ dengan Tohoshinki? Kenapa harus jauh-jauh ke Jepang untuk menonton Tohoshinki? Untuk pertanyaan pertama, jawaban yang sederhana adalah TVXQ (resminya dengan tanda seru) adalah nama internasional grup yang beranggotakan duo Yunho dan Changmin, sedangkan Tohoshinki adalah nama yang digunakan ketika mereka beraktivitas di Jepang. Secara teknis sebenarnya bisa dikatakan kedua grup ini berbeda karena sebagai aktivitas mereka sebagai Tohoshinki tidak bisa dibawa keluar Jepang. Berbeda dengan TVXQ yang memang juga dipasarkan di luar Korea. Sedangkan untuk pertanyaan kedua, jawabannya bisa sangat panjang! Untuk itu, tulisan ini akan mencoba menjelaskan perbedaan antara konser TVXQ dan konser Tohoshinki. Kira-kira lebih seru menonton konser yang mana ya?
Setlist:
Kalau kamu senang dengan lagu-lagu ballad Tohoshinki seperti Doushite Kimi o Suki ni Natte Shimattandaro, Still dan Duet, berarti memang kamu harus pergi ke Jepang karena lagu-lagu ini tidak bisa dibawakan di luar Jepang (kemungkinannya sangat kecil dialihbahasakan ke bahasa Korea). Selain itu, setlist konser di Jepang juga penuh dengan lagu-lagu dance enerjik yang mengundang penonton untuk melompat-lompat seperti Ocean dan Somebody to Love.
Saya pribadi sebenarnya lebih menyukai lagu-lagu di album TVXQ karena aransemen musiknya yang lebih modern, dan kesempatan untuk menyaksikan lagu-lagu seperti Journey, Dream dan Ten untuk saat ini hanya ada di konser TVXQ. Bagi saya, dua album terakhir TVXQ Tense dan Rise As God lebih cocok dengan imej TVXQ yang sudah bukan boyband lagi. Tidak sabar rasanya ingin melihat lagu-lagu di Rise As God dipentaskan di atas panggung!
Venue dan tata panggung:
Tohoshinki saat ini bermain di level Dome di Jepang, dan pencapaian terbesar mereka adalah finale Time Tour di Nissan Stadium yang dihadiri 144,000 orang! Jika kalian ingin berada di tengah-tengah red ocean yang luar biasa besar, tur Dome Tohoshinki adalah jawabannya. Area Dome yang besar juga memungkinkan panggung yang besar dan megah untuk dibangun. AVEX tidak tanggung-tanggung ketika mendesain panggung untuk Tohoshinki dan hasilnya memang sangat megah, misalnya panggung yang bergerak seperti ombak di konser Tone atau air mancur seperti di konser Tree.
Dibandingkan Dome yang bisa menampung puluhan ribu orang, loka untuk konser TVXQ berukuran lebih kecil. Tapi di sinilah letak kelebihannya, karena mereka bisa berada lebih dekat dengan penggemar mereka. Ingat kan ketika konser Catch Me di Amerika Serikat mereka bisa turun dari panggung dan berada di tengah-tengah penonton? Yunho sendiri pernah mengatakan bahwa ia kangen bermain di venue kecil karena ia ingin membangun suasana konser yang lebih akrab dengan para penggemar TVXQ.
Musik pengiring:
Untuk poin yang satu ini, tidak bisa dipungkiri konser Tohoshinki lebih unggul dibandingkan dengan konser TVXQ karena AVEX menyediakan band pengiring untuk Yunho dan Changmin. Penampilan mereka berdua pun semakin hidup dengan iringan band yang dipimpin oleh Kakizaki Yoichiro ini. Biar bagaimana pun, live music akan selalu membawa aura dan enerji tersendiri ke atas panggung.
Kostum:
Kostum adalah aspek yang juga berperan penting dalam sebuah pementasan. Rasanya aneh kan kalau panggung sudah megah tapi kostum para penampilnya terlalu biasa dan gak sesuai dengan lagu yang dibawakan? Kalau disuruh memilih, saya lebih menyukai kostum TVXQ yang lebih simpel tapi berpotongan classy dan dewasa untuk Yunho dan Changmin. Saya suka sekali dengan pilihan kostum di konser T1ST0RY kemarin, misalnya jas elegan dengan detil benang emas untuk sesi pembuka dan setelan berwarna pink segar yang cocok untuk lagu Your Man yang bernuansa ceria.
Sedangkan untuk Tohoshinki, penata busana cenderung memilih baju dengan terlalu banyak detil dan bahan yang mengilap (terlalu mengilap buat selera saya). Ada sih satu kostum yang saya sangat suka, yaitu kostum pembuka untuk konser Tree, jas ala Napoleon berwarna biru tua. Tapi kebanyakan kostum untuk konser Tohoshinki terlalu ribet di mata saya.
VCR:
Selain tata panggung yang megah, AVEX juga menunjukkan usaha lebih dalam memproduksi VCR. VCR pembuka konser With sudah seperti film pendek saja! Semua VCR dalam satu konser juga dibuat berseri, melengkapi keutuhan konsep tiap tur. Contohnya, VCR untuk tur Tree berkisah tentang dunia yang hampir hancur tapi kemudian berhasil diselamatkan.
VCR untuk konser TVXQ terkesan lebih sederhana dan tidak berpatokan pada satu konsep, tetapi lebih menyesuaikan dengan lagu apa yang akan dibawakan berikutnya. Bukan berarti tidak ada VCR yang menarik loh. Salah satu VCR favorit saya ada di konser T1ST0RY, yaitu ketika Yunho dan Changmin mengelilingi tempat konser sambil diiringi lagu Dream dengan tingkah laku yang mengundang tawa penonton.
Biaya:
Nah, kalau dari segi biaya lebih murah menonton TVXQ atau Tohoshinki ya? Harga tiket Tohoshinki di Jepang sama untuk semua kelas, kecuali kalau kamu ingin sekaligus mendapatkan lightstick. Ada tambahan sekitar 1.100 yen. Terakhir saya menonton Tohoshinki, harga tiketnya 9.900 yen sudah termasuk lightstick. Konser TVXQ di Seoul harganya juga tidak terlalu berbeda sebenarnya. Lain masalahnya ketika konser TVXQ dibawa ke luar Korea. Tentu terdapat biaya produksi dan lain-lain yang menaikkan harga tiket. Kelas dan harga untuk konser T1ST0RY bervariasi untuk tiap negara, tapi biasanya kelas VIP dijual di atas dua juta rupiah.
Jadi, sebaiknya menonton TVXQ atau Tohoshinki ya? Masing-masing konser mempunyai kesannya tersendiri, dan tergantung apa yang ingin kamu cari: kemegahan panggung, setlist atau kedekatan dengan penonton. Semua kembali ke pilihan masing-masing. Tapi satu yang pasti, konser TVXQ atau Tohoshinki akan selalu membuatmu ingin menonton lagi dan lagi!
Pictures, unless bearing RekON watermark, are owned by SM Entertainment.
Ini artikel yang sangat menarik. Paham sekali dengan urusan “lagu Tohoshinki tidak bisa dibawakan di luar Jepang”. Sepertinya memang ada restriksi seperti itu ya? Bahwa lagu-lagu artis K-Pop yang dirilis di bawah label Jepang tidak bisa dibawakan saat mereka melakukan promosi bersama agensi Korea. Saya juga mengalami hal yang sama dengan FTISLAND. Untung lah 2 tahun belakangan ini mereka rajin merilis ulang lagu-lagu Jepang mereka ke bahasa Korea di bawah agensi FNC, sehingga fans yang baru bisa menonton konser non-Jepang dapat ikut menikmati lagu-lagu tersebut.
Memang ya, tur Jepang dan tur non-Jepang itu punya daya tarik masing-masing. Kalau bisa sih, inginnya tidak perlu memilih dan bisa menyaksikan dua-duanya ya? Hehehe…
Senang deh dengan ada artikel seputar konser seperti ini. Kalau bisa diperbanyak ya? #uuupss hehehe… Nice article, RekOn! Thank you.
Hi, makasih sudah membaca! Ke depannya kami akan memperbanyak artikel seputar konser yang variatif, tidak melulu laporan mata saja 🙂
Mengenai tur Jepang dan non-Jepang, AVEX memang sangat strict ttg hal ini. Seingat saya hanya dua-tiga lagu yang pernah dialihbahasakan ke Korea dan akhirnya bisa dibawakan di luar Jepang. Menurut saya wajar sih kalau fans Jepang sering mendapat keistimewaan (terutama dalam hal tur), karena mereka mmg loyal dan berdedikasi sekali sama idolnya 🙂
Ditunggu ya tulisan2 lainnya!
Artikel yang sangat bagus
Kebetulan saya fans TVXQ!
Sudah pernah liat konser TVXQ! Tapi belum pernah liat konser TOHOSHINKI
Next concert semoga bisa merasakan suasana konser TOHOSHINKI seperti admin rasakan di artikel nya
Terimakasih admin
Terima kasih ya sudah baca! Semoga tahun 2017 nanti begitu mereka keluar wamil mereka bisa langsung konser sebagai Tohoshinki dan kamu bisa nonton ya 🙂
Artikel yang sangat menarik!
serupa tapi tak sama..
agak aneh memang, artisnya sama tapi rasanya bisa sangat berbeda kkk
sebelum jadi Cassie sempat suka sama idol lain, cuma ga seperti Tohoshinki dan TVXQ! yang rasanya bagaikan mereka adalah 2 grup yang berbeda dan saling bersaingan.
Terima kasih untuk artikel kerennya 😊
Terima kasih sudah membaca dan kasih komentar 🙂
Walau hanya berdua, Yunho dan Changmin sendiri masih mampu mempertahankan stabilitas menyanyi selama 3 jam non-stop dalam sebuah konser.
Artikel yang cukup lengkap. Meski menurut saya lebih suka datang ke konser Tohoshinki sih di banding TVXQ krn saya lebih suka lagu lagu jepang mereka dan atmosfer saat nonton tohoshinki rasanya berbeda banget dengan saat nonton TVXQ.