Tur Arena TEEN TOP 2014: Yokohama 090214

Setelah tur ZEPP mereka yang sukses di pengujung tahun 2013 silam, TEEN TOP kembali ke Jepang dengan tur Arena 2014 yang menyinggahi Osaka, Nagoya, Yokohama, dan Fukuoka. Ini merupakan prestasi tersendiri karena TEEN TOP sebenarnya belum debut secara resmi di Jepang. Antusiasme Angels (penggemar TEEN TOP) di Jepang tampaknya menjanjikan masa depan yang baik bagi boyband Korea yang tahun lalu meluncurkan album penuh pertama berbahasa ibu mereka ini.

RekON memilih menghadiri konser TEEN TOP di Yokohama pada tanggal 9 Februari 2014. Sehari sebelumnya, Tokyo dan sekitarnya dihantam badai salju parah yang menyebabkan sebagian besar transportasi publik lumpuh. Hari Minggu itu, salju yang menumpuk mulai cair, sehingga malah membuat berjalan kaki sulit karena jalanan licin dan dipenuhi genangan air. Namun para Angels tetap dengan penuh semangat berbondong-bondong menuju Yokohama Arena, tempat pelaksanaan konser hari itu. Yokohama Arena bisa dicapai dengan berjalan kaki dari stasiun Shin-Yokohama yang merupakan bagian dari jalur kereta JR Shin-Yokohama.

Oleh karena semua tiket bernomor tempat duduk, penonton pun masuk dengan santai, tidak terburu-buru. Sampai di dalam, mereka bisa bersantai dulu makan-minum di kedai milik Arena, menyimpan barang-barang di loker, melihat-lihat atau berfoto-foto dengan buket-buket bunga yang dikirimkan para Angels bagi TEEN TOP, maupun berbelanja pernak-pernik. Saat RekON tiba, sebagian goods seperti lightstick khusus tur arena 2014 sudah ludes.

Yokohama Arena terdiri atas tiga susun tempat penonton: bila biasanya bagian ‘arena’ dalam stadion adalah lantai paling bawah (di Indonesia biasa disebut ‘festival’) yang dikelilingi oleh kursi penonton, ‘arena’ di Yokohama Arena adalah tempat duduk tribun tingkat pertama yang langsung mengelilingi lantai terbawah. Lapis tribun teratas (‘stand’) tidak dipakai dalam konser kali ini. Panggung sendiri dibuat mengelilingi seluruh lantai terbawah (‘center’). Agar lebih mudah dipahami, mari kita perhatikan denah panggung/tempat duduk penonton Yokohama Arena dalam konser TEEN TOP kali ini.

Sedikit terlambat dari jadwal semula, konser pun langsung dimulai dengan Rocking yang menggebrak. Penonton langsung menjerit-jerit ramai dan Yokohama Arena pun berubah menjadi lautan warna lavender (warna lightstick resmi TEEN TOP). Rocking yang mengangkat nama TEEN TOP tahun lalu dengan koreografi free step yang penuh energi berhasil membuat penonton langsung panas.

Keenam personil TEEN TOP – CAP, Chunji, L.Joe, Niel, Ricky, dan Changjo – di awal konser ini mengenakan kostum hitam-putih. Meski sering mengenakan kostum berwarna-warni meriah dalam penampilan mereka di TV ataupun photoshoot, dalam tur ZEPP maupun tur Arena di Jepang mereka akrab dengan warna hitam dan putih.

Rocking disusul oleh I Wanna Love yang mengangkat tema kesepian namun tidak dengan nada suram, lebih pada menusuk ke hati. Beat-nya yang juga tidak mendayu membuat I Wanna Love cocok-cocok saja dideretkan dengan Rocking sebagai pembuka, tidak menurunkan mood pertunjukan. Saat menyanyikan lagu ini, TEEN TOP bergerak dari panggung utama ke panggung tengah, membuat penonton yang duduk di daerah itu menjerit-jerit semakin kencang. Setelahnya, TEEN TOP mengambil napas sebentar dalam sesi bincang-bincang (MC) dan berterima kasih kepada semua yang tetap datang meskipun salju tebal masih menumpuk.

Salah satu hal yang membuat Tur Arena terasa semakin spesial adalah kehadiran live band dan penyanyi latar yang mendukung penampilan TEEN TOP. Live band ini diposisikan di belakang panel backdrop panggung, hanya terkadang diperlihatkan ketika panel tersebut dibuka. Live music membuat setiap lagu terasa segar, dan beberapa lagu yang dalam versi rekaman mengandalkan bebunyian elektronika, menjadi terasa lebih rock dan garang dengan iringan live band. Lagu ketiga, No More Perfume, adalah salah satu contohnya. Usai lagu yang menceritakan tentang perselingkuhan dengan seorang noona ini, TEEN TOP bergerak mengelilingi Arena saat lagu Date. Changjo dan Chungji menaiki otopet, sementara yang lain mengendarai sepeda. Selain berkeliling-keliling, sesekali mereka berhenti dan berinteraksi dengan penonton yang duduk di kursi-kursi arena baris terdepan. Changjo bahkan tampaknya sempat memberikan tanda tangan kepada salah seorang penonton yang langsung melonjak-lonjak gembira. Seluruh personil TEEN TOP lantas berkumpul di panggung ekstensi depan, yang sudah ditata untuk koreografi Lovefool. Chunji sepertinya sempat jatuh dari kursi lho saat koreografi, dan ia langsung dirubungi beberapa temannya yang khawatir dan membantunya berdiri. Namun mereka meneruskan lagu itu seolah-olah tidak ada yang terjadi.

TEEN TOP menghilang dari panggung, dan penonton yang menunggu disuguhi VCR berupa sejarah TEEN TOP, yaitu kapan mereka meluncurkan rekaman-rekaman dan lagu-lagu apa saja yang mengisi setiap rekaman (CD singel, minialbum, dan album). Intro Rockstar lantas terdengar, dan CAP muncul bersama sejumlah penari laki-laki di panggung utama. (TEEN TOP tidak menyertakan penari perempuan dalam tur mereka.) CAP yang mengenakan kacamata hitam membawakan baris-baris awal Rockstar. L.Joe lalu muncul dari arah sebelah kiri, juga bersama sekelompok penari, berjalan sambil rap menuju panggung tengah, lalu ke panggung utama untuk bergabung dengan CAP. Changjo yang menggantikan Maboos dalam versi live lagu ini sebaliknya muncul dari kanan bersama kelompok penarinya, sebelum kemudian bergabung juga dengan kedua hyung-nya di panggung utama.

Lagu yang menjadi ajang para rapper TEEN TOP unjuk gigi ini disambung dengan solo CAP, yang tampak tampan dan dewasa dengan jas hitamnya. Ia membawakan Black Skinhead alias BLKKK SKKKN HEAD dari Kanye West dengan garang. Penampilan si sulung disusul oleh solo si bungsu Changjo, yang karena kini telah mencapai usia dewasa, tidak segan-segan menampilkan gerak pinggul erotis yang ditujukan kepada sebuah kursi saat membawakan Nice & Slow. Penonton dibuat menjerit-jerit oleh tarian Changjo itu, yang masih menambah bobot penampilan solonya dengan dance session ditemani para penari, yang berujung dengan ia merobek wifebeater hitam yang ia kenakan, sehingga menampakkan tubuhnya yang telah terbentuk.

Sepertinya ini memang sesi solo erotis dan romantis, karena penampilan Niel berikutnya tidak kalah dalam memicu jeritan penonton. Di sebuah pelataran kecil bulat yang diletakkan di tengah panggung utama, Niel membawakan Take You Down dengan koreografi yang membuat badannya banyak bersentuhan dengan lantai.

Sesi pertama solo ditutup, dan sementara Niel pergi ke belakang panggung untuk berganti pakaian, kelima temannya yang telah mengenakan kostum putih-putih muncul untuk kembali berbincang-bincang. L.Joe, si rapper satu lagi, diminta meniru teriakan-teriakan CAP saat membawakan Black Skinhead. Sementara Changjo ‘diinterogasi’ hyung-hyung-nya soal kelakuannya merobek wifebeater-nya tadi. Kemudian para personil TEEN TOP kembali beralih mengerjai L.Joe yang kini disuruh meniru tarian seksi Changjo. Changjo berusaha memberikan contoh, dan L.Joe meniru gerakannya sambil berhadap-hadapan dengan Changjo. Changjo rupanya risih dan meminta L.Joe balik badan sewaktu menari, tapi bagaimana L.Joe mau melihat contoh Changjo bila seperti itu? Chunji pun bergabung mencoba menirukan tarian seksi Niel, tapi Chunji kok agak gagal ya. Sepertinya ia agak kurang pantas menari seksi…

Dengan kembalinya Niel ke panggung, TEEN TOP siap melanjutkan konser. Lagu pilihan yang berikutnya adalah Missing You, yang dibawakan di panggung utama, disambung dengan Mad at U ketika TEEN TOP kembali bergerak ke panggung tengah. Penonton ikut menggoyangkan badan dengan seru mengikuti irama lagu yang diambil dari album No. 1 ini. Setelahnya, tensi pertunjukan agak diturunkan dengan Stop Girl dan The Back of My Hand Brushes Against Yours, yang dilanjutkan dengan bincang-bincang lagi. Niel menanyakan Changjo ingin ke mana. Changjo bilang, ingin kencan. Sewaktu giliran Ricky yang ditanya, si babyface menjawab bahwa ‘di sini’ adalah di mana ia ingin berada. Sedangkan L.Joe ingin makan-makan. Niel beralih kepada CAP dan bertanya apakah CAP ingin kencan, kalau iya mau ke mana dan makan apa. CAP menjawab bahwa tentu saja dia ingin berkencan, dan kalau berkencan maunya di pantai.

Kini giliran sesi solo kedua, dibuka oleh Chunji yang membawakan lagu Utada Hikaru, First Love. Chunji menunjukkan betapa kemampuannya menyanyi semakin terasah saja. Ricky pun tidak mau ketinggalan. Meski kemampuan bernyanyi pemegang posisi visual ini sering diragukan, Ricky dengan mulus membawakan I Believe dari Shin Seung Heun. Pilihan lagu ini cocok untuk suara Ricky yang halus; tidak membutuhkan banyak akrobat suara namun bisa membuat orang berkonsentrasi kepada nyanyian Ricky. L.Joe lantas memamerkan kebolehannya rap dalam bahasa Jepang, membawakan lagu ORANGE RANGE berjudul Flower. Penonton yang sepertinya cukup akrab dengan lagu ini pun tampak sangat antusias mengikuti penampilan L.Joe.

TEEN TOP kembali bersiap-siap untuk tahap pertunjukan berikutnya. Penonton yang menunggu kini disuguhi VCR Special Shot, kali ini volume khusus untuk Yokohama. Ditampilkan perjalanan TEEN TOP dari Seoul ke Nagoya, kota persinggahan tur arena 2014 mereka sebelumnya. Hadirin diajak melihat persiapan mereka di balik panggung, dan keseruan konser di Nagoya. Usai VCR tersebut, TEEN TOP yang berkostum hitam-hitam muncul lagi bersama para penari untuk menunjukkan dance session istimewa, disambung dengan singel debut mereka Clap. Menyambung lagu tersebut dengan Supa Luv dan Don’t I menjadi ujian yang menguras stamina para personil TEEN TOP. Tentu saja di sinilah pentingnya pengaturan setlist dan rundown konser, agar artis tetap bisa tampil prima di sepanjang pertunjukan.

Leader CAP pun unjuk kebolehan sebagai penulis lagu. Ricky dan Chunji menemaninya membawakan lagu berjudul Aniya (No) yang ia gubah sendiri. Ketika ditanya apakah lagu ini berdasarkan pengalamannya, CAP menyatakan dengan tegas dalam bahasa Inggris, “NEVER.” Setelahnya, satu lagi pengisi waktu yang baik ditampilkan, yaitu CAP dan Niel berduet singkat di panggung tengah sementara panggung utama dipersiapkan untuk… Untuk apalagi kotak-kotak putih itu kalau bukan untuk To You? Meski sudah disuguhi tarian seksi Changjo dan Niel, toh penonton tetap berteriak-teriak heboh melihat tarian TEEN TOP saat membawakan lagu ini. Lagu berikutnya, Angel, lagi-lagi dibawakan dengan jenaka. L.Joe kali ini memegangi dagu CAP sambil rap. Keduanya cengar-cengir tidak keruan.

Dr. Niel – karakter kribo berkacamata tebal yang mengajarkan gerakan-gerakan untuk lagu-lagu tertentu kepada fans – hadir lagi dalam VCR, kali ini untuk Be Ma Girl. Selain gerak-gerik khusus bagi fans dengan bias tertentu (yang diajarkan oleh masing-masing personil yang berganti-gantian mengenakan wig dan kacamata Dr. Niel), ada gerak istimewa untuk lagu ini, yaitu gerakan ala kucing. Hal ini karena ada satu baris rap CAP dengan lirik ‘neon naekkeo’ – ‘naekkeo’ dibaca seperti kata dalam bahasa Jepang untuk kucing, ‘neko’. Fans pun diminta menirukan kucing bersama-sama TEEN TOP bila CAP sampai ke bagian tersebut. Be Ma Girl pun diluncurkan, dan tidak hanya bergaya seperti kucing, lagu ini ditutup dengan teriaka ‘Nyaaaa!’ alias ‘meong’ oleh TEEN TOP.

Where’s Ma Girl disusul oleh medley sejumlah lagu upbeat TEEN TOP, yaitu Crazy, Oh! Good, Why, dan So Sweet. Seolah sulit bagi TEEN TOP untuk tidak menyertakan banyak lagu yang ada dalam koleksi mereka saat tur kali ini. Penonton pun diajak untuk terus gila-gilaan dengan Miss Right – yang suka lagu ini pasti otomatis menirukan gerak tangan mengibas-ngibas dalam koreografinya. Ketika setelahnya TEEN TOP menyatakan konser akan segera diakhiri, penonton pun berteriak-teriak protes. “Hayai!” (Cepat banget!) Tapi apa boleh buat, waktu yang tersedia terbatas, dan kalau dihitung-hitung TEEN TOP telah membawakan nyaris 30 nomor. L.Joe meminta penonton untuk berhati-hati saat pulang. “Yakusoku? (Janji?)” Ia bertanya sambil mengacungkan jari kelingkingnya, tanda mengajak berjanji. (‘Janji’ dalam bahasa Jepang (yakusoku) memang mirip dengan dalam bahasa Korea (yagsog).) Set utama pun ditutup dengan Crazy yang diiringi sambutan meriah penonton yang belum rela konser harus berakhir.

Penonton tak putus berteriak-teriak memanggil TEEN TOP selama break sebelum encore. TEEN TOP pun muncul lagi untuk Walk By dengan kejutan manis. Menggunakan otopet dan sepeda, mereka lagi-lagi berkeliling arena, membagikan sejumlah mawar merah. Ricky di sisi kiri (dari arah pandang penonton) menyentuh tangan nyaris semua penonton terdepan yang melambai ke arahnya. Changjo pun menyusulnya melakukan hal yang serupa. Keempat personil lain pun meladeni para penonton di sisi-sisi lain. Konser pun lantas benar-benar berakhir. TEEN TOP membungkuk dalam-dalam, mengucapkan terima kasih dan rasa cinta kepada para penonton. Lautan lavender pun membanjiri mereka dengan tepuk tangan. Sungguh menarik untuk melihat apakah kelak bila TEEN TOP resmi debut di Jepang, lautan lavender ini akan bertambah luas saja. Toh meskipun masih tergolong muda usia, TEEN TOP telah berhasil menunjukkan bahwa mereka sanggup melaksanakan tur akbar di hadapan puluhan ribu penonton. Mari terus kita amati!