Sehari setelah menonton penampilan perdana mereka di Indonesia dalam rangka Indonesia-Japan EXPO 2013, RekON diberikan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan HaKU dan mengenal mereka lebih dekat! Interview one-by-one yang dilakukan antara RekON dengan HaKU ini berlangsung di hotel tempat mereka menginap selama di Indonesia.
Karena tak kenal maka tak sayang, yuk kita kenalan dulu dengan keempat member HaKU!

ki-ka: Hiroshige, Haruna, Yuki, dan Shinya
Guitar: Fujiki Hiroshige
Bass & Vocal: Miyoshi Haruna
Vocal & Guitar: Tsujimura Yuki
Drum: Hasegawa Shinya
Pada awalnya Yuki, Haruna, Hiroshige, dan Shinya bersekolah di satu sekolah musik yang sama. Di situlah mereka pertama kali bertemu hingga akhirnya membentuk sebuah band. Nama HaKU dalam bahasa Jepang adalah white, putih. Bagi HaKU, warna putih dalam image mereka itu tidak akan tercampur dengan image yang lain, sehingga mencerminkan band dengan musik yang murni, asli hasil karya mereka.
Dalam beberapa situs, disebutkan bahwa aliran musik HaKU adalah alternative rock, dan ada juga yang menyebutkan electronic rock. Menurut HaKU sendiri, mereka ingin musik mereka dikenal sebagai dance music, yang berarti musik mereka dapat membuat orang ingin bergoyang. Dan ternyata, banyak juga yang menyebutkan bahwa musik yang dibawakan oleh HaKU beraliran RnB. Meskipun begitu, HaKU senang juga disebut band dengan alternative rock oleh para fans-nya.
Lagu terbaru HaKU, Dye it White, disebutkan telah kembali ke orisinalitas HaKU sendiri. Dengan lagu tersebut, mereka ingin membawa musik mereka ke tingkat yang lebih tinggi (one step higher). Yang dimaksud dengan tingkat lebih tinggi adalah harapan mereka agar musik mereka dapat mencerminkan dance music yang sebenarnya, yaitu bukan cuma badan yang akan bergoyang bila mendengar musik HaKU, tetapi hati para fans pun ikut bergoyang. PV Dye it White pun ditujukan agar orang-orang yang menonton menjadi berdebar-debar dan tertarik dengan HaKU.
PV dari salah satu lagu yang mereka bawakan pada malam sebelumnya, Everything but the Love, telah memenangkan penghargaan di Tokyo TDC Award, dari segi typography dan videonya itu sendiri. Ditanya tanggapan mereka mengenai penghargaan ini, HaKU merasa bahwa video itu sangat penting bagi sebuah lagu. Dalam proses pembuatan PV ini pun, mereka berempat bersama-sama memikirkan bagaimana jalannya video dan impact yang dapat diberikan kepada fans. Impact yang diharapkan oleh HaKU saat fans melihat PV Everything but the Love adalah fans dapat mengetahui karakter asli dari band mereka.
HaKU-Dye It White
HaKU-Everything But The Love
Karena semua member berasal dari Osaka, HaKU membocorkan satu rahasia penting. Ternyata, ciri khas dari band-band asal Osaka adalah tabiat minum sake sebelum manggung! Sambil tertawa, Hiroshige menceritakan bahwa justru band asal Osaka terkenal dengan minum-minum tersebut. Tapi, tenang saja buat para fans HaKU. Walaupun band-band lain suka minum sebelum manggung, HaKU nggak pernah melakukannya, kok.
Kalau sebelumnya kami membahas tentang band di Osaka, sekarang mengenai fans-nya. Menurut HaKU yang sudah manggung di banyak kota, respon para fans berbeda-beda di setiap daerah. Tapi, bukannya paling heboh, fans di Osaka justru paling terlihat cool! Haruna mengatakan bahwa pride orang-orang Osaka itu tinggi, jadi saat menonton konser pun tidak ricuh apalagi heboh berlebihan.
Nah, bagi para fans HaKU yang ingin mengunjungi tempat asal mereka, Yuki menyarankan agar kalian mengunjugi Tsutenkaku Tower yang berada di daerah Shinsekai. Tower ini disebutkan sebagai simbol Osaka. Selain itu, jangan lupa juga mengunjungi Dotonbori, sebuah jalan juga sungai yang di pinggirnya terisi penuh pertokoan yang sangat ramai dan juga menjadi simbol Osaka. Di Dotonbori pun, terdapat jembatan yang ramai oleh orang-orang akan terjun ke sungai pada saat tahun baru. Terakhir, Universal Studios Japan yang terletak di Osaka pun menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi. Jika ingin melihat band-band manggung pun, kita bisa menemukan live house di sepanjang jalan karena banyak sekali! Sambil jalan-jalan mengelilingi Osaka, HaKU juga merekomendasikan untuk mencicipi makanan khas daerah tersebut. Ada okonomiyaki, takoyaki, dan yang terakhir, katsu-udon (semacam mie dengan jeroan-jeroan diatasnya).
Bicara tentang penampilan mereka malam sebelumnya, HaKU merasa sangat senang bisa tampil di Indonesia. Namun, mereka juga merasa sangat sayang karena performance yang mereka lakukan sangat sebentar, hanya satu jam. Mereka ingin mengadakan konser tunggal di Indonesia suatu hari nanti. Jadi, buat para fans HaKU, tunggu ya!
Ditanya mengenai live performance paling berkesan yang pernah dilakukan, semua member tertawa karena tak mampu menjawab. Bagi mereka, semua terasa sangat berkesan. Akan tetapi, bila diharuskan memilih satu, mereka menjawab penampilan mereka di salah satu live house di Tokyo. Walaupun pada saat itu mereka baru menjamah dunia musik, penonton yang hadir sudah lebih dari seribu orang. Itulah pertama kalinya HaKU tampil di hadapan orang yang sangat banyak sehingga membuat performance mereka saat itu masih sangat teringat dengan jelas. Tentu saja penampilan mereka sukses!
Sebagai satu-satunya member perempuan di band, tentu saja ada kejadian-kejadian lucu yang berkaitan tentang hal tersebut. Salah satunya, adalah usai manggung di Indonesia-Japan EXPO, fans yang ingin foto bareng dengan HaKU, semua berbaris di depan Haruna karena ingin foto bersama sang basis, begitu complain Hiroshige. Haruna pun berbagi cerita tentang kesulitannya di Jepang. Saat HaKU melakukan performance, satu ruang ganti digunakan bersama oleh beberapa band lainnya. Oleh karena itu, Haruna selalu berganti baju di toilet. Toilet di Jepang yang sangat sempit membuat Haruna sering merasa kesulitan untuk berganti baju. Akhirnya sekarang dia menemukan teknik ganti bajunya sendiri.
Terakhir, ada pertanyaan singkat namun lucu untuk setiap member HaKU. “Coklat atau strawberry?”, begitu pertanyaannya. Anehnya, semua member lelaki memilih strawberry dan hanya Haruna yang memilih coklat. Mereka sendiri pun tertawa akan jawaban masing-masing member, bahkan Yuki dan Hiroshige kaget karena Shinya tidak memilih coklat. Lucu ya 🙂
Dan ini pesan HaKU untuk fans dan pecinta musik di Indonesia.
Kami haturkan terima kasih untuk Jessica Yowiko representatif dari Amuse sehingga wawancara ini dapat terlaksana.
Artikel ditulis oleh Rekan kami Mitla Taslima
Pingback: [2015.03.10] Decided to write another post on blog after, wow, a year? | rainbow breathe·
Pingback: Decided to write another post on blog after, wow, a year? | rainbow breathe·