“Ini konser yang diada-adakan,” teman RekON, seorang penggemar BIGBANG, berseloroh sambil tertawa. Ia melanjutkan, “Mereka kan padahal belum ngeluarin album berlima lagi.”
Ya, kalau dipikir-pikir memang betul. Dome Tour BIGBANG yang menyinggahi sejumlah dome berukuran raksasa di Jepang memang diselenggarakan saat grup terkemuka Korea ini belum lagi melakukan comeback sebagai satu band. Namun, tahun 2013 menjadi saksi kesibukan para personil BIGBANG dalam kegiatan-kegiatan pribadi. Mereka semua meluncurkan rekaman solo yang berhasil merebut hati tak hanya penggemar, melainkan juga kritikus. Album Coup d’Etat G-Dragon tak hanya disanjung-sanjung media Asia, melainkan juga media Barat yang baru belakangan ini seperti sadar bahwa Korea Selatan pun bisa menelurkan rekaman musik yang bermutu. TOP dengan effortless meluncurkan DOOM DADA dengan MV yang lagi-lagi menunjukkan sisi artistiknya yang cenderung eksentrik. Seungri kembali dengan mini album solid yang menyangkutkan ‘hustling, hustling’ di benak para pendengar. Daesung dan album Jepangnya memantapkan statusnya yang sangat popular di mata penggemar Jepang. Dan Taeyang akhirnya mengakhiri masa paceklik panjang dengan merilis Ringa Linga.
Oleh karena itu, meski materi BIGBANG sebagai band berlima tidak ada yang baru dalam tur kali ini, penonton masih disuguhi lagu-lagu baru karya solo para personil. Dan sebenarnya, setlist yang menyertakan banyak lagu ‘klasik’ kesayangan para penggemar sangatlah memuaskan VIP (fans BIGBANG), terutama yang telah cukup lama mengikuti band ini. RekON pun berkesempatan mengalami kedahsyatan konser BIGBANG di Tokyo Dome, loka legendaris di kalangan para pecinta musik, tak hanya di Jepang.
Tokyo Dome bisa menampung sampai lebih daripada 50 ribu penonton. Gilanya, orang sebanyak itu bisa diatur aliran keluar-masuknya dengan rapi. Tersedia banyak gerbang dan pintu untuk keluar-masuk penonton. Staf sigap membantu penonton mencari pintu yang benar sesuai yang tertera di tiket masing-masing. Ya, penonton harus keluar-masuk lewat mana di hari H pun sudah diatur jauh-jauh hari dan dipampangkan di tiket. Merchandise maupun makanan-minuman dijual di luar maupun di dalam dome, sehingga bisa memecah konsentrasi massa. Di beberapa titik di samping dome, disediakan beberapa tempat di mana fans bisa berfoto dengan dinding foto ataupun standee BIGBANG.
Ketika konser sudah seharusnya dimulai, berpuluh-puluh ribu orang telah siap di kursi masing-masing. Mayoritas menyalakan crownstick VIP Jepang yang berwarna kuning dengan aksen merah. Di antara sedemikian banyak orang, jadi mudah mengenali beberapa fans dari luar Jepang yang memilih bertahan dengan crownstick kuning-putih mereka. Sungguh bergetar rasanya ketika lampu-lampu digelapkan dan yang terlihat adalah lautan kuning-merah dan pekikan puluhan ribu orang yang memegang crownstick-crownstick itu, “Boom shakalaka!”
Band terbaru YGE hasil saringan acara TV WIN, WINNER, menjadi pembuka konser dengan dua lagu. Mereka tampak masih agak gugup, namun tentu bisa dibayangkan seperti apa perasaan mereka sebagai rookie yang sudah harus berdiri di hadapan puluhan ribu pasang mata. Namun VIP sangat apresiatif. Mereka juga bersorak-sorak untuk WINNER, yang membawakan GO UP dan OFFICIALLY MISSING YOU. Banyak yang berteriak “Kawaii, kawaii!” ketika para personil WINNER memperkenalkan diri. Oya, bahkan untuk WINNER (dan juga para personil band dan penari), disediakan kotak hadiah lho. Mereka semua memang telah memiliki penggemar tersendiri, dan semuanya diakomodasi oleh YGE.
Begitu WINNER undur diri, layar-layar raksasa memutarkan VCR BIGBANG. Penonton semakin bersemangat, dan jeritan-jeritan semakin nyaring, apalagi ketika kemudian kelima personil BIGBANG betul-betul muncul, terbalut setelan jas bercorak kilt merah. Mereka langsung meluncurkan lagu klasik bagi para penggemar BIGBANG, Haru haru.
Di Tokyo Dome yang berukuran sungguh besar, bila kita mendapat tempat duduk yang jauh dari panggung, tentu saja sulit sekali melihat apa yang terjadi di panggung dengan jelas. Oleh karena itu, keberadaan layar-layar yang menunjang menjadi vital. Yang menyenangkan, dalam beberapa lagu awal, ada layar di kiri-kanan panggung yang terbagi menjadi lima, dan masing-masing bagian terfokus pada satu personil BIGBANG.
Kelar Haru haru, BIGBANG pun menyanyikan Blue sambil bertelekan ke mikrofon bertiang, dilanjutkan Bad boy. BIGBANG lalu memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang. Memang selama konser tur ini, mereka selalu berusaha berbicara dalam bahasa Jepang—tidak heran bila Seungri dan Daesung yang banyak aktif di negara tersebut akhir-akhir ini, menjadi yang paling cerewet.
Kegirangan para penggemar diteruskan dengan dua lagu yang juga sangat popular, Gara gara GO! (di mana BIGBANG menaiki piringan panggung yang terangkat ke atas) dan Hands Up. Dalam Hands Up, panggung yang cenderung sederhana diramaikan oleh dua rangkaian tangga dan perancah yang didorong masuk ke panggung. Para personil BIGBANG mendaki ke atas tangga-tangga tersebut, dan sewaktu turun mereka meluncur di tiang. Properti panggung ini sepertinya sederhana sekali, namun sangat efektif. Salah satunya nanti dipakai lagi oleh Seungri, yaitu dalam adegan teatrikal mengejar seorang gadis ke atas tangga pada saat sesi solonya.
Dan sesi solo Seungri adalah tepat sesudah Hands Up. Tahu-tahu saja ia sudah muncul dari bawah panggung, mengenakan tuksedo hitam dengan kemeja gelap. Ia memulai penampilannya dengan Let’s talk about love, disambung dengan singel terbarunya Gotta talk to you. “Everyday I’m hustling!” seru si maknae. Ia lalu menyapa penonton dengan menggoda, meletakkan satu tangan di belakang telinganya, “Aku sendirian ya di sini?” Ulahnya ini tentu saja memancing penonton untuk berteriak-teriak memanggil namanya. Puas mendengar teriakan penonton, ia pun menutup sesinya dengan What can I do, dengan salah satu baris ‘Nan eojjeorago’ diganti menjadi ‘So please don’t let go’.
Panggung kembali gelap, namun suara penonton langsung bergemuruh memanggil-manggil, “Kang Daesung! Kang Daesung!” Daesung pun muncul sesuai harapan, dalam sebuah sangkar burung raksasa dari emas, membawakan Wings. Lagu cerianya ini disambut satu lagi lagu yang tidak kalah ceria, lagu berbahasa Jepang, Joyful, yang tentu sulit disaksikan di luar negeri ini. Daesung tampak sangat menikmati penampilannya, melompat-lompat ke sana kemari dan menebar senyum! Ia juga sempat ditemani Justin sang gitaris, yang maju sampai ke tengah panggung untuk bermain gitar di sampingnya.
Usai mempersembahkan dua lagu, Daesung mengajak penonton sama-sama menyerukan ‘dadadada’ berulang-ulang. Para personil lain muncul lagi di panggung, sambil ikut ber-‘dadadada’ juga. Mereka memamerkan sedikit gerak dance. Taeyang menari tersentak-sentak, gaya khasnya. Sementara TOP yang tidak tenar sebagai penari nomor satu, mempertunjukkan sejumlah gerak tari serupa robot dan moonwalk, diiringi sambutan meriah penonton. Ia berpura-pura seperti robot yang habis putaran kuncinya, sehingga GD harus memutar lagi kunci di punggungnya agar ia bisa bergerak kembali. Seungri lalu menyanyikan Gotta Talk to You sepotong-sepotong. Taeyang, Daesung, dan GD pun menari mengikuti koreografi lagu itu. Tapi, alamak… TOP tetap menari ala robot, meski tidak cocok dengan lagunya!
BIGBANG kembali tampil berlima, kali ini dibuka dengan Tell Me Goodbye versi bahasa Jepang. Memang sebagian besar lagu yang dibawakan malam itu adalah versi bahasa Jepangnya. Lagu ini disusul Love Song, dan BIGBANG menaiki panggung khusus yang bergerak di atas kepala penonton, sehingga mendekati para penonton di tribun lantai 1 dan 2. GD terlihat santai, beberapa lama duduk di tepi panggung yang bergerak itu dengan kaki terayun-ayun.
Seungri sempat mengatakan bahwa konser mereka hari itu direkam untuk DVD live, jadi kalau disorot kamera, penonton harus menunjukkan wajah tertawa. Tawa memang banyak hadir hari itu, antara lain ketika para personil lain menggoda TOP yang kemampuan bahasa Jepangnya paling minim. Personil berusia paling tua itu bahkan pasrah saja saat dikerjai dan disuruh-suruh oleh sang maknae Seungri.
Usai medley beberapa lagu lama mereka, ditampilkan VCR perjalanan karir BIGBANG di Jepang sejak mereka masih sekadar band belum ternama yang datang mencoba peruntungan dari Korea. Terlihatlah betapa untuk meraih kesuksesan seperti sekarang, BIGBANG juga tidak langsung datang dan enak-enakan di Jepang. Mereka juga meniti perjalanan dari tempat-tempat konser kecil sampai bisa merebut hati sedemikian banyak penggemar di Jepang dan akhirnya bisa tampil di dome. Sejumlah fans juga disertakan dalam VCR ini, yaitu diminta menjelaskan mengapa mereka suka BIGBANG. Rata-rata menjawab, mereka menyukai penampilan, fesyen, dan musik BIGBANG.
Tiba saatnya sesi solo ketiga personil yang belum dapat bagian, diawali dengan Taeyang, yang mendapatkan sambutan paling meriah ketika membawakan singel terbarunya, Ringa Linga. Penonton bersemangat meneriakkan fanchant untuk lagu ini. Setelahnya, sang leader G-Dragon tampil menyentak dengan dua sisinya yang sama-sama memukau: Crayon yang fun dan eksentrik (yang GD bawakan sambil memegang muffler towel Crayon), serta Crooked yang emosional.
Penampilan G-Dragon yang meledak-ledak diimbangi oleh penampilan TOP yang dingin setelahnya. Personil tertua ini muncul dengan setelan biru terang, mengenakan topi, dan membawa mikrofon raksasa yang merupakan properti dari singel terbarunya, DOOM DADA, yang VCR-nya diputar sebagai pembuka sesi TOP. Turn It Up kembali memantapkan keseksian TOP, membuat penonton lupa tentang betapa konyolnya mikrofon raksasa yang ia sandang di punggung. Lalu, dihujani tata lampu dahsyat, TOP menampilkan DOOM DADA yang memamerkan kemampuan speed rap-nya.
‘Sayangnya’ penampilan memukau TOP itu lantas ‘dibantai’ oleh para dongsaeng-nya. Ketika TOP menghilang ke balik panggung, GD keluar dari sisi kanan panggung, sambil mendendangkan ‘doom dada’. Ia diikuti Taeyang, lantas Daesung, dan terakhir Seungri. Mereka berjalan berturutan bagai zombi dengan satu tangan di depan, sambil terus ber-‘doom dada’. Tidak cukup meledek TOP, Taeyang lantas meniru suara sengau GD menyanyikan Crooked sementara Daesung menirukan tariannya. Sementara Seungri kemudian menirukan koreografi Ringa Linga, didampingi Daesung, yang malah kelihatan aneh dan berlebihan.
Puas tertawa-tawa bersama penonton, dan dengan kembalinya TOP ke panggung, BIGBANG membawakan hit akbar mereka, Tonight, disusul lagu yang disebut salah satu media Inggris sebagai ‘lagu kuncian’ mereka, Feeling. Lalu, seolah tidak memberi kesempatan kepada penonton untuk bernapas, BIGBANG meneruskan dengan Last Farewell dan Fantastic Baby, lagu yang betul-betul membuka mata dunia akan kehadiran BIGBANG tahun lalu (2012).
Bukan hanya fans yang ingin punya kenang-kenangan dari suatu konser, artisnya juga. Maka BIGBANG pun berfoto dengan penonton sebagai latar belakang. Awalnya, pose mereka normal-normal saja. Lalu Taeyang mencoba headstand, dan TOP pun terpancing untuk ikut-ikutan, yaitu dengan gaya kalajengking. Ketika yang lain sudah bubaran, TOP malah masih berpose ala kalajengking…
Set utama ditutup dengan Lies dan My Heaven, dua lagu yang juga merupakan favorit lama para penggemar. Potongan My Heaven juga-lah yang dinyanyikan para penggemar ketika meminta BIGBANG memberikan encore. Tentu saja permintaan puluhan ribu penonton itu dikabulkan BIGBANG. Mereka muncul menumpangi dua cart yang dibawa mengelilingi sebelah dalam Tokyo Dome sambil membawakan Sunset Glow, disambung Koe o kikasete.
Band pengiring BIGBANG lantas ber-jam, sementara para personil BIGBANG memperkenalkan nama mereka satu per satu sambil bernyanyi. Kemudian, sesi perkenalan yang serupa juga diberikan kepada para penari. Namun, saat diperhatikan baik-baik, tidak semua pendukung acara berkumpul di panggung tengah saat itu. Ada satu yang kurang… ternyata TOP sendirian di panggung kiri yang jauh, memainkan streamer (pita) emas yang tadi berjatuhan dari langit. Yang lain lantas memanggil TOP ke tengah, disuruh ikut menari seperti perkenalan anggota tim penari. Lagi-lagi, yang ia tarikan hanyalah tarian ala robot andalannya…
Keceriaan masih berlanjut dengan GD, Daesung, dan Seungri memainkan kuncir palsu Taeyang, sebelum sekali lagi membawakan Feeling. Seolah tak mau selesai, mereka bawakan ulang Fantastic Baby namun sudah tanpa mengikuti koreografi, diikuti Bad Boy. Akhirnya, konser hari itu disudahi juga, meski sayangnya di encore tanggal 20 Desember ini mereka tidak mengenakan kostum Sinterklas seperti pada konser di Tokyo Dome tanggal 19 dan 21 Desember. Seungri meneriakkan ‘Happy new year, merry Christmas’ (ya, dengan urutan seperti itu), dan sambil BIGBANG berjalan keluar, masih terdengar suara sang maknae dengan nada seenaknya mendendangkan ‘holy night, silent night’.
Dengan tertib, penonton meninggalkan bagian dalam Tokyo Dome. Terlihat sebagian penonton berbaris lagi untuk mengikuti demachi (menunggu artis keluar usai pertunjukan) resmi. Jadi tidak semua penggemar boleh ikut demachi lho! (Sebelum konser juga ada sesi rehearsal yang boleh ditonton VIP resmi yang memiliki tiket khusus.) Yang lain kembali menyemuti kios-kios merchandise atau titik-titik foto. Saking tidak habis-habisnya penonton yang ingin mengabadikan diri dengan dinding foto BIGBANG, staf terpaksa mematikan lampu-lampu dalam upaya mengusir mereka pulang. Tetap saja banyak penggemar yang bertahan berfoto-foto menggunakan lampu blitz. Namanya juga kepengen…
Sekadar catatan, menonton di Tokyo Dome memang lebih untuk merasakan atmosfernya. Kalau berharap melihat jelas, susah, kecuali memang kita berhasil mendapatkan tiket klub penggemar yang memungkinkan kita berada di arena/kelas festival. Tata suara juga rasanya kurang ‘bulat’ dan nyaring, mungkin karena ukuran dome yang terlalu besar. Namun, sekali lagi: atmosfer. Sebagai seorang penggemar, tidak banyak yang bisa menandingi pengalaman berdiri di antara sekian banyak orang yang menyukai hal yang sama, menatap lautan lightstick yang sedemikian luas, dan mendengarkan fanchant yang bersumber dari puluhan ribu mulut.
Dan kenyataan bahwa orang sebanyak itu tidak menyisakan kekacauan ataupun tumpukan sampah, adalah satu hal menakjubkan lagi bagi orang yang terbiasa melihat tempat konser jadi acak-acakan di negaranya sendiri. Kita jangan sampai mau kalah ya, ONers! Buktikan kita juga fantastic, baby!
Setlist BIGBANG di Tokyo Dome 20122013
- Haru haru
- Blue
- Bad boy
- Gara gara GO!
- Hands Up
- Let’s talk about love
- Gotta talk to you
- What can I do
- Wings
- Joyful
- Tell me goodbye
- Love Song
- LALALA + BIGBANG + Shake It
- Only Look At Me + Wedding Dress
- Ringa Linga
- Crayon
- Crooked
- Turn It Up
- DOOM DADA
- Tonight
- Feeling
- Last Farewell
- Fantastic Baby
- Lies
- My Heaven
Encore:
- Sunset Glow
- Koe o kikasete
- Feeling
- Fantastic Baby
- Bad Boy
Wahh,big bang.
Hari ini saya akan berangkat ke konsernya di kyocera dome,osaka.
Nice info
http://novalvi.wordpress.com