Konser perdana ‘As If an Orb’ Matenrou Opera 07122013

Nama ‘Matenrou Opera’ adalah nama yang megah.  ‘Opera pencakar langit’ – menggabungkan antara yang klasik dan yang modern.  Band yang memilih menyandang nama ini memang mengembangkan sound dan konsep yang konsisten dengan nama tersebut.  Sound mereka terdengar khas di antara band-band lain yang kerap digolongkan secara massal sebagai ‘visual kei’.  Yang lebih luar biasa lagi, Matenrou Opera berhasil menjangkau kalangan penggemar yang luas, dengan sedemikian banyaknya laki-laki (di Jepang) yang tanpa malu mengakui bahwa mereka adalah penggemar band ini.  Tak heran, Matenrou Opera bahkan bisa mengadakan konser terpisah, khusus untuk penggemar laki-laki dan untuk penggemar perempuan.

tyas_matenrou_tokyo_8

Perimbangan jenis kelamin penggemar ini pun langsung terlihat ketika RekON tiba di STUDIO COAST tempat penyelenggaraan konser perdana tur mereka di paruh akhir 2013, As If an Orb.  Loka ini bisa tercapai dengan naik kereta sampai stasiun Shin-kiba, dan dari situ cukup berjalan kaki sedikit.  Papan lampu STUDIO COAST yang merupakan ciri khasnya menyala terang, mengumumkan nama band yang manggung hari itu.  Di bawahnya papan lampu tersebut, meja-meja merchandise berjejer menanti pembeli.

tyas_matenrou_tokyo_2

Setelah masuk dengan menunjukkan karcis dan membayar 500 yen untuk minuman pertama, RekON langsung menyadari betapa banyaknya penggemar laki-laki yang hadir.  (Hadirin laki-laki ini termasuk anggota sejumlah band lain, seperti Black Gene for the Next Scene, SuG, dan ALSDEAD.)  Ini sungguh berbeda dari konser-konser visual kei pada umumnya, yang biasanya hanya dihadiri laki-laki dalam jumlah hitungan jari atau malah nol.  Seandainya sejumlah penggemar perempuan tidak berdandan dan melakukan furitsuke seperti penonton visual kei pada umumnya, konser Matenrou Opera akan terasa seperti konser band rock yang bukan berada dalam lingkup VK.

tyas_matenrou_tokyo_4

Riuh-rendah suara penonton menyambut kemunculan para personil Matenrou Opera di panggung, dengan Yuu sebagai yang paling pertama.  Sang vokalis, Sono, tentu saja menjadi yang terakhir, terlihat menonjol dengan jas putih panjangnya.  Toh jas Sono ini hanya bertahan selama lagu pembuka, ANOMIE.  Setelahnya ia lebih memilih tampil dengan atasan tak berlengan yang menjadi dalaman jasnya.  Anzi sang gitaris pun, baru lagu pertama langsung melempar pick yang bekas ia pakai ke penonton.  Bagaimana penonton tidak langsung menggila?  Apalagi ANOMIE langsung disusul Psychic Paradise dan Otoshiana no Soko wa Konna Sekai.

Matenrou Opera malam itu benar-benar menunjukkan diri sebagai band yang kuat di segala lini.  Kemampuan Anzi meraungkan gitarnya ditunjang oleh keandalan Yuu dan Yo menjaga irama.  Sementara paru-paru Sono seperti terbuat dari baja – dan ini nanti akan terbukti dengan cara yang sangat luar biasa nantinya (baca terus, ya!).  Sementara kehadiran Ayame sebagai anggota band memang perlu disinggung secara khusus.

tyas_matenrou_tokyo_5

Kebanyakan band VK tidak memiliki pemain keyboard khusus, sehingga mereka hanya mengandalkan suara playback.  Hal ini kerap kali membatasi eksplorasi musik di panggung yang bisa mereka lakukan.  Namun kehadiran Ayame membawa perbedaan bagi Matenrou Opera.  (Dengan catatan, memang sedari awal ada pemain keyboard dalam formasi Matenrou Opera.)  Entah itu dengan keytar putihnya ataupun keyboard bersusun duanya, ia menghadirkan bebunyian yang lebih hidup bagi musik Matenrou Opera di pentas.  Bahkan ia diberi kesempatan bersolo keyboard setelah band tersebut, minus Sono, membawakan Utopia.  Dengan suara yang diacak-acak mesin, Ayame mempersembahkan satu nomor instrumental techno dan berseru-seru “STUDIO COAST are you ready?”  Sono lantas muncul ke panggung, dan hanya diiringi Ayame, membawakan Dracula.  Penonton hening mendengarkan duet mereka berdua.

Matenrou Opera terus melanjutkan set mereka dengan lagu-lagu seperti Merry Drinker dan IMPERIAL RIOT.  Sono juga beberapa kali mengajak penonton mengobrol, antara lain dengan menuturkan mengenai tur As If an Orb yang akan mereka sudahi malam itu.  Sebelum Orb, singel terbaru mereka, terlihat staf sibuk menutupi keyboard Ayame dengan plastik.  Ada apa rupanya?  Ternyata mulai di tengah-tengah Orb, salju buatan turun dari langit-langit!  Memang hanya penonton baris-baris terdepan yang kebagian salju buatan ini, namun seisi STUDIO COAST ikut merasakan kesenduan atmosfer yang terbangun.

tyas_matenrou_tokyo_6

GLORIA menyudahi penampilan utama Matenrou Opera malam itu.  Mereka undur diri sejenak, namun lantas kembali dengan encore pertama, dibuka dengan solo drum Yuu.  Sebenarnya satu stik Yuu sempat terlempar lepas lho dari tangannya, namun dengan tenang ia menggapai stik pengganti dari belakang bangkunya.  Di saat encore ini jugalah masing-masing anggota band diminta berbicara untuk menyampaikan kesan dan pesan mereka atas terselenggaranya tur kali ini.  Yo sempat malu-malu tidak mau berbicara sewaktu dipersilakan Sono, lho!  Penggemar-penggemar perempuan pun jadi berteriak-teriak “Yo, kawaii!”

tyas_matenrou_tokyo_7

Malam istimewa itu pun diakhiri dengan istimewa juga, yaitu dua encore.  Lagu megah yang sangat mewakili sound Matenrou Opera, Kassai to gekijou no GLORIA dipasang sebagai lagu pamungkas.  Ketika tiba bagian koor mendekati akhir, keempat personil yang memegang instrumen berhenti bermain sehingga yang terdengar hanya koor penonton menyanyikan lagu tersebut.  Mendadak, di tengah-tengah suara nyanyian bersama itu, terdengar satu suara yang jernih membumbung melebihi yang lain!  Penonton dengan kaget menyadari bahwa itu adalah suara Sono, yang menyanyi tanpa mikrofon!  Walhasil, penonton pun jadi terdiam, terlarut mendengarkan Sono menyelesaikan lagu tersebut.  Sampai merinding lho rasanya mendengarkan suaranya.  Sepertinya banyak yang sampai menahan napas, karena begitu Sono usai bernyanyi, terdengar napas-napas terembus pertanda takjub.  Beberapa orang terlihat mengusap mata.  Lantas semua bertepuk tangan dan berseru-seru penuh kekaguman.

Konser perdana tur As If an Orb ditutup dengan gemilang.  Kelima personil membungkuk mengucapkan terima kasih.  Yuu pun berteriak menyuarakan rasa terima kasihnya kepada penonton tanpa mikrofon.  Penonton pun bertepuk tangan keras-keras sebagai tanda apresiasi.  Matenrou Opera benar-benar mencakar langit dengan musik mereka malam itu!

tyas_matenrou_tokyo_3

Setlist Matenrou Opera 07122013

  1. ANOMIE
  2. Psychic Paradise
  3. Otoshiana no Soko wa Konna Sekai
  4. Diorama Wonderland
  5. Mermaid
  6. SWORD
  7. Utopia
  8. DRACULA
  9. Merry Drinker
  10. IMPERIAL RIOT
  11. RUSH!
  12. Adult Children
  13. INDEPENDENT
  14. Orb
  15. GLORIA

Encore #1

  1. Justice
  2. DICE
  3. honey drop

Encore #2

  1. Kassai to gekijou no GLORIA

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s