Tiap tahun, ada puluhan boyband dan girlband yang debut di Korea. Kompetisi yang keras menyebabkan hanya sebagian kecil di antaranya yang bisa memperoleh nama besar ataupun bertahan lama. Formula sukses sebuah boyband/girlband memang tidak gampang dijabarkan: mungkin semata karena perusahaan tempat mereka bernaung punya dana besar untuk promosi. Mungkin karena lagu mereka sangat catchy. Apa pun itu, yang jelas tiap boyband/girlband harus menemukan relung (niche) yang pas untuk mereka isi dan eksploitasi.
B.A.P. adalah salah satu boyband yang sukses melakukan ini dengan sedari awal menampilkan citra cowok-cowok tangguh, ditunjang lagu-lagu dan dance yang penuh energi, penampilan yang mencolok (masih ingat warna rambut seragam mereka di saat debut?), plus pemanfaatan unsur-unsur yang mereka lekatkan ke citra mereka, seperti maskot kelinci Matoki dan penggunaan peluit oleh fans. 2013 pun menjadi tahun yang sangat sibuk bagi B.A.P., antara lain dengan tur Live On Earth yang digelar di Amerika dan Asia, serta tur Warrior Begins di Jepang.
Tur Warrior Begins digelar di tiga kota, masing-masing selama dua hari, yaitu Kobe (wilayah Kansai/Jepang Barat), Nagoya (wilayah Aichi/Jepang Tengah), dan Tokyo (wilayah Kanto/Jepang Timur). Untuk Tokyo, pelaksanaannya adalah di Yoyogi 1st Gymnasium, di Yoyogi, tidak jauh dari stasiun Harajuku/Meiji-jingu-mae. RekON hadir di konser penutup tur Warrior Begins, yaitu pada 5 Desember 2013.
Pintu baru dibuka pukul 6 sore, tapi sejak siang pun sudah cukup banyak Babyz (fans B.A.P.) yang datang. Sebagian ber-cosplay seperti personil-personil B.A.P., bahkan ada yang mengenakan topeng wajah mereka, membuat fans lain tertawa dan meminta berfoto bersama. Terlihat pula sejulah fans asing yang tampaknya berasal dari negara-negara Amerika dan Eropa. Jalan menuju pintu masuk masih dihalangi meja-meja tempat kotak-kotak hadiah diletakkan, sementara di sisi kiri ke arah pintu masuk gimnasium berjejer meja-meja penjualan merchandise.
Ketika akhirnya pintu-pintu depan dibuka, semua fans masuk melalui pintu-pintu yang sama, belum dipisah-pisah menurut tempat duduk. Di pintu masuk, masing-masing penonton menerima gelang vinil Bang Yongguk berwarna merah. (Setiap hari, gelang yang dibagikan berbeda. Di Kobe, yang dibagikan adalah gelang Himchan dan Zelo; di Nagoya gelang Jongup dan Daehyun; hari sebelumnya di Tokyo gelang Youngjae. Jadi yang menghadiri keenam konser akan memiliki koleksi lengkap gelang B.A.P. ini.)
Di dalam, penonton disambut jejeran buket bunga dari berbagai pihak untuk B.A.P. Setelah di dalam ini barulah penonton berpencar menuruti jalur-jalur tersendiri menurut nomor kursi masing-masing, entah itu di Arena (‘festival’), Stand (‘tribun’) utara lantai 1 atau 2, ataupun Stand selatan lantai 1 atau 2. RekON mendapatkan tempat duduk di Stand utara lantai 2. Di Stand utara tergantung spanduk hitam bertulisan merah ‘WARRIOR’ sementara di Stand selatan tergantung spanduk serupa bertulisan ‘BEGINS’.
Layar raksasa yang menjadi latar panggung menayangkan logo Matoki merah. Hitam, putih, merah: warna-warna itu mendominasi panggung dan kostum B.A.P. dalam tur ini.
Sementara menunggu pertunjukan dimulai, sejumlah staf berkeliaran membawa papan dalam bahasa Jepang dan Korea yang menyatakan larangan memotret ataupun merekam video selama konser. Risikonya adalah dikeluarkan dari konser. Tak pelak sejumlah foto dan video berhasil juga diambil oleh para penggemar ataupun fansite noona yang nekad. RekON pilih aman saja, apalagi setelah 2 orang penonton yang duduk tidak jauh dari RekON ditegur penjaga karena tidak menggunakan lightstick resmi.
Ketika lampu-lampu digelapkan, seisi 1st Gymnasium langsung menjerit heboh! Dalam gelap, menjelma lautan Matoki hijau, ditingkahi bunyi peluit yang bersahut-sahutan. Mendadak seorang pria berjubah panjang muncul di panggung tambahan, wajahnya tidak terlihat. Dengan lambat ia berjalan ke panggung utama. Kemudian muncul enam pria lain yang juga berjubah dan membawa pedang. Penonton semakin tegang. B.A.P.-kah itu?
Ternyata bukan! Setelah ketujuh pria itu menampilkan sejumlah gerak tari dan teatrikal, latar belakang panggung membuka. Ternyata masih ada satu lapis latar di belakangnya! Latar itu pun membuka juga, dan muncullah B.A.P. yang sungguhan! Keenam personil yang berpakaian hitam-hitam langsung mengentak dengan POWER versi Jepang, disusul What the Hell dan singel mereka yang sempat bermasalah, Badman. Penampilan mereka yang penuh energi diimbangi oleh penonton yang sangat bersemangat, tidak malu-malu, berapa pun usia mereka. Ya, penonton yang ibu-ibu juga cukup banyak lho.
Para personil menghilang dari panggung, menurunkan tensi sedikit. Di layar lantas diputar sebuah VCR ‘Rainy Day’ yang diiringi narasi suara Himchan yang husky. Isi narasi yang menyayat tentang kisah cinta yang menyedihkan—menunggu seorang gadis di hari hujan, namun berujung dengan sang gadis meminta mereka berpisah—membuat sebagian penonton sampai menangis. Himchan berhasil membangun suasana, sehingga ketika Yongguk kemudian muncul mengenakan jas putih panjang sambil memegang botol minuman dan duduk di sebuah kursi berlengan, penonton pun sudah terkondisikan untuk duetnya dengan Daehyun dalam I Remember.
Usai lagu yang penuh emosi ini, Daehyun kembali berduet, kali ini bersama Youngjae, membawakan Rain Sound. Di sini Daehyun memanfaatkan properti panggung berupa telepon umum bohongan. Daehyun bernyanyi seolah berkata-kata kepada lawan bicara di telepon tersebut. Rangkaian duet ini pun ditutup oleh Zelo dan Jongup yang beradu kebolehan dance mereka.
Kini tibalah saatnya B.A.P. memperkenalkan diri kepada penonton dalam bahasa Jepang. Dengan penuh percaya diri mereka mengatakan kalau mereka adalah ikemen (sebutan untuk pria tampan di Jepang), meski kadang bila ada yang sedang memperkenalkan diri, akan ditimpali “Bohong!” oleh yang lain. Himchan sempat mengajak penonton sebelah kanan (stand selatan dan separuh Arena di sisi itu) untuk berteriak keras-keras, sementara Youngjae mengomando penonton sebelah kiri. Kedua belahan gimnasium pun adu tanding berteriak-teriak!
B.A.P. pun memanfaatkan sesi ini untuk berbuat kekonyolan, seperti Daehyun yang memimpin teman-temannya menirukan jurus Naruto ‘Kagebunshin no Jutsu’. Sedangkan Jongup pun cukup membuat facepalm dengan lagaknya menirukan cara jalan Titan dalam anime Shingeki no Kyojin. Ditambah lagi, Zelo dan Yongguk lantas ikut-ikutan!
Kemudian, Daehyun disuruh melakukan gwiyomi. Pada awalnya dia tidak mau, dan menolak dalam bahasa Jepang, “Yada!” Akhirnya setelah terus dibujuk-bujuk, ia mau, tapi karena malu akhirnya hanya sebentar. Sementara Himchan disuruh berpose seksi. Seperti Daehyun, dia pun ragu. Daehyun pun mengajak penonton teriak-teriak, “Kim Himchan! Misete! (Kasih lihat!)” agar Himchan mau berpose seksi. Akhirnya Himchan mau juga, tapi definisi pose seksi ala Himchan rupanya seperti patung Yunani.
Sebuah live band bernama P.O.T. (nama mereka ditunjukkan di layar tengah) lalu tampil ke panggung. Ya, B.A.P. pun hendak tunjukkan bahwa mereka bisa tampil sama baiknya dengan live band! P.O.T. sempat memainkan Unbreakable versi Instrumental sebelum B.A.P. kembali dengan kostum hitam-merah. Susul-menyusul mereka bawakan sejumlah lagu mereka yang kini terdengar semakin garang dengan balutan musik rock, termasuk No Mercy yang di-mash up dengan lagu band rock legendaris, Queen, We Will Rock You. Daehyun sempat tetap berada di belakang, berinteraksi dengan P.O.T., sementara kelima temannya berkeliaran di panggung tambahan di tengah stadion.
Hari itu, Daehyun mungkin merupakan yang paling cerewet. Ia merayu penonton dengan mengatakan bahwa hari ini banyak sekali fans yang manis alias kawaii. Kamera pun menyoroti sebagian penonton, dan wajah-wajah senang mereka terpampang di layar raksasa. Ketika salah seorang penggemar cowok tersorot, penggemar itu bersemangat sekali, melompat-lompat! B.A.P. pun senang karena ada fans berjenis kelamin laki-laki yang datang. Begitu pun ketika beberapa anak kecil tersorot kamera. “Aka-chan! Aka-chan!” seru beberapa personil. Penonton terkikik, karena aka-chan sebenarnya berarti bayi, sementara fans-fans cilik itu sudah tidak bisa terhitung bayi.
B.A.P. melanjutkan dengan ZERO dan Excuse Me, kemudian mereka meminta penonton mematikan lightstick karena mereka akan menghadirkan suasana klub. Ketika para personil B.A.P. kembali undur diri, muncullah seorang DJ mengenakan kepala Matoki raksasa. Ditingkahi permainan lampu yang dahsyat (tidak percuma lightstick diminta dimatikan!), sang DJ pun menghadirkan musik dance yang menjaga penonton tetap panas sementara B.A.P. berganti pakaian menjadi kostum hitam-putih. Penonton pun diajak terus bergoyang dengan Hurricane yang dilanjutkan Dancing in the Rain. Mereka tampak sangat menikmati sajian di bagian ini, dan tidak ragu menuruti ajakan menari oleh B.A.P. B.A.P. sendiri berhasil menunjukkan betapa mereka menguasai panggung dan tidak canggung bergerak pada bagian-bagian tanpa koreografi. Saat Dancing in the Rain, Jongup sempat pamer sixpack lho setelah ‘dikompori’ teman-temannya!
Sesi musik dance disusul dua nomor manis B.A.P., Hajima (Stop It) dan CRASH. Mengingat konser sudah mau berakhir, B.A.P. pun menampilkan wajah-wajah sedih. Yongguk pura-pura menangis, tapi terus terang kok ya agak gagal. Sementara Youngjae pura-pura sesenggukan di bahu Jongup, yang hanya meliriknya dengan tampang ‘Duh, tolong deh!’
B.A.P. masih menyimpan ONE SHOT sebagai penutup set utama. Dan lagu ini benar-benar sensasional, membuat penonton tidak sempat merasakan lelah yang pasti sudah terkumpul sedari tadi! Merinding rasanya mendengar penonton yang begitu kompak meniup peluit bareng-bareng di lagu ini. Penonton pun pecah dalam teriakan “B.A.P., B.A.P.,” berulang-ulang, memohon B.A.P. kembali untuk encore.
Lagi-lagi pria bertudung yang muncul di awal konser menjadi pembuka encore. Dan apa lagi yang cocok mengakhiri konser—dan tur—bernama Warrior Begins selain WARRIOR? Ini sekaligus merupakan simbolisme bahwa tur kali ini bukanlah akhir, melainkan awal bagi para warrior B.A.P.! B.A.P. lantas mengajak semua penampil yang mendukung konser mereka—P.O.T., para penari latar, dan juga si pria bertudung—untuk berdiri di panggung utama, bergandengan tangan. Mereka membungkuk, pertanda terima kasih sebesar-besarnya bagi penonton. Setelah itu, B.A.P. masih berenam berjalan ke panggung tambahan tengah. Di situ mereka kembali membungkuk, lama sekali. Berkat para Babyz, tur tiga-kota enam-konser B.A.P. di Jepang tahun ini pun selesai! Siapa tahu, lain kali mereka bisa menggelar tur yang lebih akbar lagi.
Untuk kali ini, Warrior Begins harus disudahi. Namun seolah belum rela semua itu berakhir, bahkan ketika lampu-lampu kembali dinyalakan, dari berbagai sudut stadion, masih terdengar bunyi peluit bersahut-sahutan, bermenit-menit lamanya. Jangan khawatir, kisah para pejuang justru baru bermula!
Setlist B.A.P. Warrior Begins di Tokyo 05122013
- POWER (versi Jepang)
- What the hell
- Badman
- I remember
- Voicemail
- Rain Sound (versi Jepang)
- Fight for Freedom
- COMA
- Punch (versi Jepang)
- No Mercy (versi rock)
- ZERO
- Excuse Me
- Hurricane
- Dancing in the Rain
- Stop It (versi Jepang)
- CRASH
- ONE SHOT (versi Jepang)
Encore
- WARRIOR (versi Jepang)