Zonbi, Chanty, ★NOハウス, GIGAMOUS, CARAT 24112013

Jam terbang memang tidak bohong.  Tidak hanya terlihat dari jumlah penggemar dan ketrampilan bermusik, namun juga kemampuan menguasai panggung.  Itulah yang RekON saksikan ketika menonton sejumlah band yang manggung di acara perayaan single ke-2 band visual kei yang terhitung masih muda usianya, CARAT.  Bintang utama malam itu (24 November 2013) memang CARAT, dan mereka menunjukkan diri pantas sebagai ‘tuan rumah’.  Namun beberapa band yang tampil sebelum mereka memiliki personil-personil yang terhitung ‘veteran’ di dunia visual kei, sehingga penampilan band-band tersebut pun tidak kalah cemerlang dari yang punya hajat.

edge

Meskipun demikian, band pertama yang tampil, yang namanya sayangnya tidak terdengar oleh RekON, adalah sebuah band baru yang masih tampak agak gagap di panggung.  Bisa dimaklumi, mengingat mereka, sebagai anak bawang, harus menghadapi satu ruangan penuh fans band-band lain yang telah lebih punya nama.  Hanya beberapa orang di palang depan yang melakukan furi dengan penuh semangat.  Sebagian penonton yang juga melakukan furi tampaknya hanya setengah hati atau sekadar berusaha sopan.  Kelar tiga lagu, band yang dandanannya mengingatkan kepada sejumlah band visual kei tahun 1990-an ini pun undur diri tanpa meninggalkan terlalu banyak kesan.

Band berikutnya, Zonbi (alias Zombie), juga tergolong muda, namun cukup menjanjikan.  Tampil dengan kostum bercorak seragam didominasi warna hijau militer, mereka berdiri dengan tangan terentang kaku ke depan ketika tirai dibuka, bagaikan zombi dalam film-film horor.  Zonbi lantas membawakan beberapa buah lagu yang terdengar cukup catchy, namun tidak begitu jelas terdengar.  RekON mulai bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang salah dengan tatasuara EDGE yang seingat RekON dahsyat.  Pertanyaan itu segera terjawab dengan munculnya Chanty.

chanty241113-05

Dengan tenang, empat personil Chanty – Chitose dan Shia pada gitar, Taku pada bass, dan Naruto (kadang disebut NaruT, dibaca Naruty) pada drum – maju ke panggung.  Mereka bertepuk tangan mengikuti irama musik pembuka, sampai kemudian penyanyi mereka, Akuta, muncul.  Chanty pun menggebrak dengan ALIVE.

Para personil Chanty sudah malang-melintang cukup lama di dunia visual kei.  Akuta adalah mantan penyanyi Administrator, salah satu band Danger Crue yang sempat menelurkan sejumlah singel catchy dan album CROSS.  Bahkan hingga kini, sound yang dihadirkan Administrator tetap terasa segar.  Taku dan Naruto (ini memang nama aslinya) sama-sama pernah menjadi anggota the Vambie, sebelum kemudian Taku masuk Chemical Pictures dan Naruto bermain drum untuk Hoshino House.  Shia adalah bekas gitaris jiminy cricket, sekaligus adik dari almarhum Zill, basis Moran dan mantan anggota KuRt.

Dengan kostum mereka yang berpotongan cenderung sederhana dan berwarna putih-putih, rambut yang berpotongan biasa-biasa saja (paling-paling rambut Chitose yang hijau muda yang terlihat agak nyeleneh), Chanty justru jadi terlihat mencolok di antara band-band visual kei yang tampil malam itu, yang rata-rata berpenampilan oshare kei.  Ketenangan mereka di panggung pun sangat terlihat.  Mereka tak terlihat ragu atau gugup—atau setidaknya mereka sudah sangat terlatih menyembunyikannya.

Taku (Chanty)

Taku (Chanty)

Dan ya, ternyata tidak ada yang salah dengan tatasuara EDGE.  Semuanya terdengar baik-baik saja saat Chanty tampil.  Semua instrumen musik terdengar jelas, begitu pula suara Akuta yang khas, bisa mencapai nada-nada rendah maupun melengking, dibantu dukungan suara dari Taku, Shia, dan Chitose.  Taku terutama terlihat sangat atraktif, beberapa kali sampai berlutut atau membaringkan diri di lantai.

Chanty total membawakan lima lagu, sebagian di antaranya diambil dari singel kedua mereka yang baru akan diluncurkan Februari tahun depan.  Kelar dengan setlist mereka, Akuta berkata singkat di mikrofon, “Chanty deshita.”   (‘Kami Chanty.’ – atau mungkin terjemahan bahasa Inggrisnya lebih kena, seperti yang kadang diucapkan artis di pengujung penampilan mereka, ‘This has been Chanty.’)  Mereka tidak menunggu layar ditutup, melainkan satu per satu langsung melangkah meninggalkan panggung di bawah siraman cahaya lampu biru.  Terkesan agak dingin, namun menunjukkan aura sebuah band yang telah merasa yakin dengan musik dan penggemar yang mereka punya, sehingga tidak perlu lagi terlalu mengumbar macam-macam.

Berikutnya tampil ★NOハウス, yang dibaca ‘hoshino house’ atau ‘rumah bintang’ dengan kostum mereka yang diilhami pakaian tradisional Jepang.  Dijamin banyak yang saat pertama melihat nama band ini salah baca.  Ini pun sempat dijadikan bahan candaan oleh sang vokalis, Icchi: “No House janakute; Hoshino House desu.” (“Kami bukan No House, kami Hoshino House.”)  Icchi?  Penggemar Canzel, atau setidaknya UNiTE, tentu tidak asing dengan nama ini.  Ialah penyanyi Canzel, yang sempat menyatakan mengundurkan diri dari dunia musik.  Sementara tiga anggota Canzel lain – Haku, Mio, dan Yukimi – membentuk UNiTE, Icchi sempat ‘hilang’, sebelum kemudian kembali bersama Hoshino House.

Naruto (Chanty)

Naruto (Chanty)

Musik Hoshino House memang bisa diperdebatkan.  Sebagian mungkin beranggapan bahwa musik mereka standar saja untuk band-band oshare kei.  Namun penampilan mereka sangat seru!  Icchi sangat ramah dan juga cerdas menarik perhatian penonton.   Ia, misalnya, bertanya kepada penonton kenapa berdiri berjauh-jauhan.  “Dekat-dekat, dong.  Ayo maju ke sini, ke dekat panggung.  Yuk, sama-sama satu langkah ke depan.”  Sayangnya penonton kebanyakan merasa lebih nyaman berdiri berjarak satu sama lain, sehingga hanya sedikit yang menuruti Icchi.  Icchi akhirnya hanya bisa tertawa.  Kalau di Indonesia, mungkin sudah pada ramai-ramai menghambur ke depan ya.

Terutama Icchi dan Mitsujo, sang gitaris, terlihat sangat tulus dan menikmati penampilan mereka.  Salah satu bagian paling seru dalam set Hoshino House adalah ketika Mitsujo, Tsukasa (gitaris satu lagi), dan Teritennuru (bass) meletakkan instrumen mereka dan memimpin gerakan furi dengan lightstick.  Oh ya, sedikit catatan saja, menurut RekON hiasan rambut Icchi cantik sekali!

Setelah Hoshino House, giliran GIGAMOUS yang tampil.  GIGAMOUS terdiri atas duo N@H (Noah), Rai pada drum dan Yukkie pada gitar, yang meleburkan diri untuk membentuk band tersebut bersama vokalis Shiki (eks-Ap(r)il) dan basis seiya (eks SPIV STATES).  Awal penampilan mereka cukup mengejutkan, karena ketika layar terbuka, yang muncul adalah seorang pria berjas lengkap , mengenakan masker gas, membawa corong pengeras suara; di kepalanya, tersungging pula bando telinga tikus membulat ala karakter Disney yang terkenal itu (ujung nama mereka, gigamous, dibaca seperti mouse, dan mereka pun menggunakan simbol tikus).  Barulah kemudian keempat anggota GIGAMOUS mengambil posisi masing-masing di panggung.

Shia (Chanty)

Shia (Chanty)

Selain suara Shiki yang memang andal, penampilan Rai dan Yukkie paling membuat RekON terpesona.  Rai, terutama, melimpah-limpah energinya!  Rasa-rasanya malam itu suara drumnya-lah yang paling menggelegar.  Sementara seiya sibuk tebar pesona di sebelah kiri.  Ia sibuk tersenyum dan menunjuk-nunjuk penonton yang hadir, membuat yang kedapatan kerlingan matanya merasa istimewa.  Salah seorang fans bahkan dapat rejeki, yaitu seiya meletakkan handuk GIGAMOUS yang telah dipakainya di kepala sang fans.  Alias mendapatkan handuk bekas keringat seiya.

Singkat kata, GIGAMOUS dengan penampilan mereka yang eksplosif barangkali adalah salah satu band VK indie paling menarik saat ini.  Namun, malam itu, pemuncak acara adalah penampilan CARAT.  Band yang digawangi Yuji, Nozomi, Amamiya Ryuto, Shiro, dan Naruka ini sebenarnya sudah beredar sejak paro kedua 2012.  Kemampuan mereka menarik massa juga sudah lumayan – pada ujung acara, aula pertunjukan EDGE masih penuh dan semua tentunya adalah yang datang untuk menonton CARAT sebagai penampil terakhir.  Fans band-band lain sebagian sudah pulang, digantikan oleh fans GIGAMOUS yang baru datang mendekati ujung acara – atau, dalam satu kasus, yang baru bangun, karena selama penampilan band-band sebelumnya, fans yang satu ini dengan enaknya tidur di lantai EDGE!

Penampilan CARAT dan furi para penggemar mereka lumayan seru, namun sejauh yang RekON lihat, CARAT belum menawarkan sesuatu yang benar-benar segar.  Kesuksesan mereka menggunakan resep lama yang sudah teruji menjadi kunci keberhasilan banyak band oshare kei lain: dandanan, tipe lagu dan musik, aksi panggung.  Dengan usia banyak band VK yang pendek saja, waktu juga yang menjawab apakah CARAT akan menjadi salah satu nama besar di dunia VK atau akhirnya tercerai-berai.  Namun sementara itu, para penggemar CARAT   tetap bisa bersenang-senang bersama band kesayangan mereka ini, melompat-lompat dan ber-furi bersama.

Taku (Chanty)

Taku (Chanty)

Ngomong-ngomong, tidak seperti tahun lalu ketika RekON berkunjung ke EDGE, sekarang penjualan merchandise berlangsung di dalam.  Beberapa meja dijejerkan di ushiro, dan penjualan merchandise setiap band berlangsung selama pertunjukan, tidak lagi bergantian setiap jeda antar band.  Bagusnya memang penjual maupun pembeli sama-sama mendapatkan kesempatan bertransaksi lebih banyak, hanya saja memang jadi agak membingungkan karena penonton yang menghadap ke panggung untuk panggung jadi bercampur-baur dengan antrian penonton yang menghadap ke belakang karena mengantri merchandise.

Bagaimana dengan ONers?  Menurut kalian, siapa kira-kira band VK yang akan meroket menjadi nama besar berikutnya?

Setlist Chanty 24112013

  1.  ALIVE
  2. SORAYOMI
  3. Shoudouteki Shoujo
  4. Miss Unbalance
  5. Toaru Hosizhora no Shita

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s