Konser final LIPHLICH ‘SURREAL FOOL FULL COURSE’ 08112013

liphlich-081113-06

LIPHLICH adalah salah satu band visual kei yang sebenarnya sudah punya sejarah cukup panjang.  Namun baru belakangan ini, setelah sempat berganti nama dan juga berganti personil, band ini mulai naik daun.  LIPHLICH sekarang terdiri atas Kuga Shingo (vokalis), Maruyama Eiki (drum, biasa dipanggil Maru-chan oleh teman-temannya), Shindo Wataru (bass), dan Arai Takayuki (gitar, dipanggil Takky).

Setelah album penuh pertama yang oleh sebagian kalangan dipuji sebagai album visual kei paling kreatif dan inovatif, SOMETHING WICKED COMES HERE AGAINST YOU, LIPHLICH kembali menghadirkan sound mereka yang kaya dalam album kedua, FULL COURSE wa sakasa kara.  Tur tunggal (one-man) untuk mendukung promosi album ini pun digelar dengan tajuk SURREAL FOOL FULL COURSETur dibuka dan ditutup di Tokyo, dengan kunjungan ke Nagoya, Osaka, Sendai, Fukuoka, Okayama di antaranya.  Selain konser, digelar pula instore event (insuto) di berbagai toko musik indie maupun besar sebagai bagian dari promosi FULL COURSE.  RekON berkesempatan hadir di konser penutup tur SURREAL FOOL dan juga insuto sesudahnya.

shinjuku-loft

Konser final tur LIPHLICH kali ini diadakan di LOFT, Shinjuku, Tokyo.  Oleh karena kondisi stasiun Shinjuku (jalur Yamanote/JR) yang sedang menjalani renovasi, RekON agak bingung sewaktu mencari pintu keluar terdekat dengan LOFT.  Namun akhirnya RekON temukan juga livehouse yang terletak di lantai B2 (bawah tanah 2) Tatebana Biru (Building) itu.  Penggemar LIPHLICH—biasa disebut Wendy—berbaris di jalan sempit di depan Tatebana Biru, menanti giliran dipanggil sesuai nomor urut tiket.

LOFT terdiri atas satu lounge, satu bar dengan panggung kecil, dan satu live space (maksudnya aula pertunjukan) dengan live stage.  Di live space inilah konser LIPHLICH diadakan.  Tempatnya tidak terlalu besar, dan live space semakin terbatas ruangnya karena ada jejeran loker, tempat penjualan pernak-pernik, dan bar kecil tempat menukar keping minuman.  Sudah begitu, bentuk live space ini asimetris, serta ada tiang yang menjulang di depan panggung sebelah kanan.  Akibatnya, sebagian posisi berdiri tidak menguntungkan sama sekali.  Tidak saja penonton yang sulit melihat ke panggung, melainkan juga yang sedang berada di pentas sulit melihat penonton di bagian itu.  Memang untuk sebagian sudut, ada satu layar televisi yang menayangkan apa yang sedang terjadi di panggung.  Namun itu tentu berbeda rasanya dengan melihat panggung secara langsung.

liphlich-081113-05

Floor di depan panggung terisi padat oleh Wendy yang datang duluan, sehingga RekON yang kebetulan mendapatkan nomor tiket agak terakhir berdiri di bagian belakang (ushiro).  Sebuah layar proyektor turun, dan diputarkanlah sebuah video pendek yang merangkum perjalanan tur SURREAL FOOL, dimulai dari konser khusus yang digelar di atas kapal di Tokyo Bay.  Saat konser terbatas itu, semua personil LIPHLICH mengenakan jas dan dasi seperti musisi big band.  Penonton pun berteriak-teriak riuh menyambut.  Apalagi cuplikan tur itu disambung dengan sejumlah pengumuman mengenai rencana LIPHLICH ke depan, seperti singel baru yang judulnya belum diumumkan pada 5 Februari 2014, juga konser Uppercut From Geek bersama sejumlah band lain seperti amber gris dan MEJIBRAY pada 2 Februari 2014.  Oya, selama pemutaran video ini, para penonton di floor otomatis duduk lho, agar yang berada di belakang juga bisa menonton dengan jelas.

liphlich-081113-04

Usai pengumuman itu, terdengar intro, dan layar pun terbuka.  LIPHLICH langsung mengentak dengan Houchou no Delicatessen dari album kedua mereka.  Mereka mengenakan kostum untuk FULL COURSE wa sakasa kara.  Yang langsung paling menyita perhatian adalah bass tujuh senar yang disandang Wataru malam itu!  Ya, tujuh senar—padahal bass biasanya hanya punya empat senar.  Dengan bass unik tersebut, Wataru pun memamerkan segala skill yang ia punya malam itu.  Rambutnya yang hitam panjang berkibar-kibar, meskipun pada akhirnya ia sanggul dalam beberapa lagu terakhir.

Kuga Shingo pun tampil menawan.  Vokalnya prima sampai akhir, dengan gaya menyanyi yang beberapa kali mengingatkan kepada para crooner.  Ia adalah tipe vokalis yang sepenuhnya bernyanyi, tidak mengikutkan rap atau growling seperti banyak vokalis visual kei lain.  Berulang kali ia memanjat platform dan memiringkan badan ke depan dengan bertumpu sebelah tangan di perancah lampu.  Sempat juga ia menggantungkan mic-nya di perancah lampu sehingga kabelnya sepintas mengingatkan kepada tali untuk menggantung orang, dan ia terus bernyanyi dengan posisi mic tergantung.   Terkadang ia menggoda teman-teman sebandnya yang sedang sibuk bermain instrumen.  Berkali-kali ia mengucapkan ‘thank you Wendy’ dan ‘I love you Wendy’.

Wataru

Shindo Wataru

Kualitas unggul LIPHLICH benar-benar terbukti malam itu.  Bukan hanya Wataru dan Kuga yang luar biasa.  Takky sang gitaris yang lincah sanggup menghadirkan suara yang kaya dan garang meskipun ia beraksi sendirian.  Ia pun cerewet saat MC, banyak berbicara dan kelakuannya kerap membuat penonton tertawa.  Misalnya, ia memiring-miringkan badan agar bisa melihat dan menyapa para penonton yang berada di sudut tidak menguntungkan.  Dan meskipun Eiki bertubuh kecil, jangan remehkan drummer yang satu ini.  Gebukan drumnya luar biasa!  Energinya seolah tidak ada habis mengawal lagu demi lagu.

Yang perlu diacungi jempol juga adalah tatasuara LOFT.  Untuk tempat kecil, tatasuaranya amat bagus, membuat pengalaman menonton band ber-skill tinggi seperti LIPHLICH sangat menyenangkan.  Suara masing-masing instrumen terdengar sangat jelas, sehingga kita bisa menikmati suara ketiganya satu per satu sekaligus sebagai satu kesatuan pada saat bersamaan.  Rekaman suara instrumen lain seperti alat musik tiup dan alat musik gesek  digunakan untuk menambahkan detail dan membantu menciptakan atmosfer, bukan untuk menutupi kekurangan suara instrumen live.

Satu hal yang RekON perhatikan dari para Wendy adalah mereka lebih lepas daripada penggemar band-band visual kei lain yang pernah RekON tonton di Jepang.  Wendy juga melakukan furi dan headbanging seperti penggemar band-band lain, namun pada jeda antara lagu, mereka tidak ragu-ragu bertepuk tangan dan berseru-seru menyuarakan kekaguman seperti pada konser musik rock non-visual kei.  Biasanya kalau penggemar band lain diam saja, lho, dan hanya berteriak-teriak di saat-saat tertentu bila ada yang memberi aba-aba.  Sebagai akibatnya, jeda antarlagu di konser band-band lain bisa sunyi-senyap dan canggung.  Tidak demikian halnya dengan konser LIPHLICH.  Lucunya, meskipun para personil lain dipanggil-panggil dengan nama kecil saja oleh Wendy, Kuga dipanggil ‘Kuga-san’ oleh para penggemarnya.  Sepertinya aura Kuga membuatnya tidak pantas dipanggil ‘Shingo’ saja, hehehe.

liphlich-081113-02

Maruyama Eiki

Total 20 lagu LIPHLICH bawakan malam itu, dengan setlist yang sengaja tidak menyertakan encore, sehingga konser pun hadir sebagai full course utuh dari awal sampai akhir.  Lagu yang menjadi trademark LIPHLICH, Miss Luminous, tentu saja dibawakan, beriringan dengan coupling song-nya, Tsuki wo tabetara oyasumi yo.  Kedua lagu ini tadinya terpisah di dua CD berbeda, namun digabungkan dalam album FULL COURSE wa sakasa karaMiss Luminous menjadi terasa amat istimewa karena di awal lagu ini, Kuga menyanyikan reff-nya tanpa iringan musik.

Wendy banyak dilibatkan dalam penampilan LIPHLICH.  Misalnya sebelum Fiddle-de-dee, para personil mengajak Wendy menari.  Kuga pun mencontohkan gerakan-gerakan untuk lagu bernuansa disko 70-an ini.  Ia juga memanfaatkan lagu ini untuk memperkenalkan anggota-anggota bandnya.  “Takky yeah!  Takky yeah!  On drums, so cute player, Maru-chan!  You know I love you too, Wataru!”  (Di rekaman, ini adalah bagian suara latar dengan efek, namun dalam live diseru-serukan oleh Kuga.)

Beberapa lagu B-side juga dibawakan, misalnya Gloria Bamboo.  Wendy ikut serta meramaikan lagu ini dengan fanchant menggantikan suara latar perempuan di lagu tersebut, “G, O, Gloria, b-b-bamboo oh yeah!”  Sedangkan Wataru dan Takky sempat adu kebolehan dengan solo bass dan solo gitar.  Mereka berpura-pura bersaing, dan saling dorong-mendorong di panggung, di depan Eiki yang mengiringi mereka berdua.

Akhirnya, kira-kira dua jam setelah dimulai, konser pun disudahi.  Penampilan LIPHLICH ditutup dengan singel VESSEL dan MANIC PIXIE.  Senyum lebar dan puas terpampang di wajah keempat personil.  Kuga memeluk Takky sampai keduanya jatuh ke lantai.  Eiki lalu minta dipeluk juga.  Mereka berempat lalu berjejer bergandengan untuk membungkuk terakhir, tapi Kuga meminta Eiki naik ke platform agar tingginya bisa sejajar dengannya dan Wataru.  Ini kembali memancing gelak tawa penonton.  Personil LIPHLICH menghilang satu-persatu ke belakang panggung setelah bergiliran mengucapkan terima kasih, sampai hanya tersisa Wataru.  Ia berusaha mengulangi sekali lagi pengumuman-pengumuman untuk Wendy, namun terlihat agak lupa informasi yang hendak diberikan.  Kuga muncul lagi sambil berlari-lari dengan rokok terselip di bibir untuk membantu Wataru membacakan pengumuman.  Terakhir, mereka berdua sambil berangkulan mengucapkan salam perpisahan untuk malam itu kepada Wendy.

Kuga Shingo

Kuga Shingo

Para penggemar kemudian mengantri membeli merchandise.  Ketika memperoleh cheki yang hendak ditukarkan dengan orang lain, mereka tinggal berdiri sambil memampangkan cheki yang ingin mereka lepas.  Terkadang, mereka juga mau menjual lagi cheki itu dengan harga asli (500 yen) seandainya kita menginginkan cheki tersebut tapi tak punya cheki yang mereka mau.

Malam semakin larut, perjalanan yang sureal sudah berakhir, dan para Wendy pun harus pulang ke rumah masing-masing …

Setlist SURREAL FOOL FULL COURSE 08112013

  1. Houchou no Delicatessen
  2. Yume miru hoshikuzu
  3. John and Jane Doe
  4. Guruguru jikoui
  5. Federico 9
  6. Daikeikaku
  7. Inka
  8. Maslow Mansion
  9. Kodai ni sasagu
  10. Fiddle-De-Dee
  11. Nagusame ni BET
  12. Gloria Bamboo
  13. Miss Luminous
  14. Tsuki wo tabetara oyasumi yo

(drum solo, guitar & bass battle)

  1. Kiraijanai ga suki dewanai
  2. Henpig
  3. My Name Was
  4. Shujin no Rakuen
  5. VESSEL
  6. MANIC PIXIE

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s