Musikal ‘The 1000th Man’ Sandeul B1A4 05102013

Musikal The 1000th Man yang mengisahkan tentang gumiho (siluman rubah berekor sembilan) yang ingin menjadi manusia dengan cara memakan hati 1.000 pria dipentaskan pada akhir September sampai awal Oktober 2013 di Tokyo.  Beberapa karakter diperankan oleh dua aktor/aktris alias double cast, termasuk peran utama Eungseok.  Karakter utama laki-laki ini diperankan bergantian oleh Donghyun (Boyfriend) dan Sandeul (B1A4).  Jadwal mereka berdua berselang-seling, karena mereka juga sibuk dengan kegiatan-kegiatan lain bersama band masing-masing, yang mengharuskan mereka bolak-balik Jepang-Korea.  Beberapa karakter lain yang juga double cast adalah karakter utama perempuan Mijin (Kim Bokyoung/Kang Minkyeong), karakter antagonis Park Kyu (Tey dari MR.MR/Kim Yeongjin), dan kakak Mijin, Mimo (Lee Seeu/Kim Bora).

postermusikal_1000thman

RekON berniat menonton musikal tersebut ketika Sandeul sedang berpentas, tepatnya pada tanggal 5 Oktober, jam pertunjukan 17.30.  Hal ini karena setelah jam pertunjukan tersebut, akan ada hi-touch bersama para pemeran utama dan pendukung utama, termasuk Sandeul!  Ini memang keistimewaan yang diberikan kepada hadirin beberapa pertunjukan saja.

Tanggal 4 Oktober, RekON meluncur ke Lawson terdekat dan mencoba membeli tiket pertunjukan dimaksud lewat mesin Loppi.  Namun ternyata tiket sudah tidak lagi bisa dibeli lewat Loppi, meskipun menurut situs Lawson Ticket, tiket masih tersedia.  Sepertinya RekON harus datang langsung ke tempat pertunjukan di hari-H.

musikal_1000thman_1

Maka pada 5 Oktober, pukul 12.30, RekON telah tiba di tempat musikal tersebut digelar, AiiA Theater.  Letaknya tidak jauh dari Yoyogi First dan Second Gymnasium, serta bersebelahan dengan Shibuya-AX yang semuanya kerap menjadi tempat penyelenggaraan konser.  Bila menaiki kereta jalur JR Yamanote, stasiun terdekat adalah Harajuku, sementara bila naik subway Tokyo Metro, stasiun terdekat adalah stasiun Meiji Jingu-mae yang juga dikenal sebagai ‘Harajuku’ (dengan tanda kutip).

Tanya punya tanya kepada penjaga, ia meminta RekON langsung mendatangi loket untuk membeli tiket.  Ketika RekON mengutarakan niat membeli tiket untuk pertunjukan 17.30, penjaga loket mengatakan belum bisa.  Saat itu mereka baru menjual tiket untuk pertunjukan 13.00.  Tiket untuk 17.30 baru akan dibuka pukul 16.30.  (Ini catatan kecil dari RekON, yaitu di Jepang biasanya penjualan tiket di hari-H baru dimulai sejam sebelum waktu pertunjukan.  Jadi datang buru-buru sekali juga tidak perlu, kecuali memang tiketnya sangat laris sehingga yang mau mengantri banyak!)

musikal_1000thman_7

Akhirnya RekON pun meninggalkan dulu AIiA Theater, dan baru kembali pukul 16.00 kurang.  Ups, saat itu, ternyata sudah banyak penonton bergerombol, tidak seperti tadi siang.  Penjaga pun memisah-misahkan penonton menjadi barisan yang sudah punya tiket, yang akan menukarkan tiket, dan yang baru akan membeli tiket.  Agak cemas juga RekON ketika melihat antrian yang mau membeli tiket cukup panjang.  Apalagi ketika penjaga mulai menghitung-hitung dan menanyakan masing-masing mau membeli berapa lembar.  Takut tidak kebagian!  Tapi syukurlah ternyata RekON masih dapat tiketnya.  Tidak sia-sia bolak-balik dan mengantri dalam kondisi diguyur hujan sedari pagi!

Yang lebih mengejutkan lagi, meskipun RekON baru membeli tiket pada hari-H alias terhitung ‘telat’, ternyata nomor bangku dibagikan secara acak.  Dan RekON memperoleh tempat duduk di baris kedelapan, alias cukup di depan!

Berbekal tiket itu, RekON pun bergegas masuk ke gedung pertunjukan.  Di aula depan, penonton disambut banyak sekali rangkaian bunga yang ditujukan terutama bagi Sandeul dan Donghyun.  Kalau RekON perhatikan sih, lebih banyak yang dialamatkan untuk Donghyun.  Ada pula rangkaian bunga dari Pony Canyon, label B1A4 di Jepang.  Di aula depan ini pun penonton bisa membeli buku program (‘pamflet’) pertunjukan seharga 2000 yen.  Atau kalau lapar dan haus, mereka bisa juga mengisi perut terlebih dahulu di kafe kecil di sebelah depan.

musikal_1000thman_5

Pintu ke aula pertunjukan baru dibuka sekitar pukul 17.10.  Penonton disambut panggung yang masih tertutup tirai putih yang disoroti lambang musikal The 1000th Man berwarna merah.  Setelah semua penonton yang masih berada di luar dipersilakan masuk, lampu-lampu pun digelapkan.  Tirai putih kini menjadi layar bagi animasi bayangan gumiho yang diburu-buru oleh manusia.  Lantas tirai terbuka, menampakkan panggung yang kosong kecuali tebing buatan di sebelah kiri.  Layar latar menampilkan pemandangan sebuah air terjun yang deras.  Gumiho dan kekasihnya terdesak di ujung tebing; sang kekasih melindungi gumiho dari terpaan anak panah, dan keduanya terjatuh ke sungai jauh di bawah sana…

Set panggung berganti, menampilkan kondisi di zaman sekarang.  Tampillah Sandeul alias Eungseok, pemilik restoran bernama LAST.  Ke restorannya itu, datang seorang gadis berpenampilan culun bernama Mijin yang tahu-tahu berkata bahwa mereka berdua pernah bertemu 800 tahun yang lalu!  Ucapan yang janggal itu tentu saja hanya dianggap candaan oleh Eungseok.  Namun perjumpaan mereka itu, ternyata awal dari sebuah kisah mengharukan…

musikal_1000thman_9

Oya, seluruh musikal yang juga ikut digarap Kang Dong Chul dari Brave Brothers ini digelar dalam bahasa Korea, termasuk lagu-lagunya.  Paling-paling bahasa Jepang hanya disisipkan sedikit untuk memancing tawa.  Namun di kanan-kiri panggung, ada dua layar yang menampilkan terjemahan dialog dan lirik lagu dalam bahasa Jepang.  Selain itu, tidak hanya memanfaatkan layar belakang sebagai proyektor latar, terkadang digunakan juga layar khusus hologram,  untuk menampilkan adegan-adegan seperti saat Mijin berubah jadi gumiho dan melayang.  Oleh karenanya, musikal ini tidak terlalu membutuhkan efek panggung yang cukup merepotkan seperti katrol untuk sling atau semacamnya.

Kembali ke cerita musikal.  Mijin adalah gumiho yang telah memakan hati 999 orang pria.  Agar menjadi manusia, ia harus memakan hati pria ke-1000, dengan catatan pria itu harus benar-benar mencintainya.  Batas waktu Mijin tinggal 3 bulan lagi; kalau ia gagal, ia akan menghilang.  Ibu Mijin (Mison, diperankan oleh Park Keunbeak) dan kakaknya, Mimo, mendesak-desak Mijin agar lekas berubah jadi manusia.  Namun mencari pria ke-1000 bukan perkara gampang!

musikal_1000thman_3

Muncullah Park Kyu, seorang pria misterius yang menyatakan ia mencintai Mijin sepenuh hati.  Namun sebenarnya Park Kyu punya tujuan lain dalam mendekati Mijin…  Sementara Eungseok dan Mijin yang tadinya berkata hanya akan berteman, diam-diam mulai saling menyukai.  Namun ternyata Eungseok pun memiliki waktu terbatas…  Saling tarik-menarik antara ketiga orang inilah yang menjadi inti dari musikal The 1000th Man.  Premis musikal yang naskahnya ditulis Kim Kyun Tae ini kedengarannya sederhana, namun berhasil diolah menjadi tontonan yang menghibur.  Penonton tak hanya dibuat terharu (di kanan-kiri RekON sampai pada terisak-isak, lho!), namun juga tertawa-tawa geli terutama oleh ulah karakter-karakter seperti kakak dan ibu Mijin serta pelayan mereka No Gu (Jo Young Bin).

Musikal The 1000th Man terdiri atas 2 babak (act), diselingi waktu kira-kira 15 menit untuk memberikan kesempatan penonton yang ingin ke kamar kecil.  Penonton langsung deh pada berbondong-bondong keluar… namun karena toiletnya banyak (dan bersih), proses rehat singkat itu berlangsung lancar.  Dan namanya juga musikal, tentu sebentar-sebentar ada lagunya.  Total ada 21 nomor lagu yang dinyanyikan, baik itu sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

musikal_1000thman_6

Yang perlu dicatat, semua pendukung musikal ini, baik yang utama maupun pendukung atau figuran, bisa menyanyi dengan merdu dan powerful.  Sandeul memang sudah terkenal sebagai powerhouse B1A4, dan dalam musikal ini ia pun kembali menunjukkan kebolehannya.  Tidak hanya bernyanyi, tapi juga berakting dan menari!  Bokyoung juga berhasil merebut hati penonton dengan interpretasinya atas Mijin yang kikuk dan kerap ceroboh.  Saat ia berduet dengan Sandeul, terdengar indah sekali!  Tey sebagai peran antagonis juga tidak kalah cemerlang.  Kadang hanya berdiri di antara para penari lain pun ia sudah terlihat menyeramkan.  Namun nomor yang paling RekON suka adalah Nakanaide (Don’t Cry), yang ceritanya adalah suara ke-999 pria yang telah menyerahkan hati mereka kepada Mijin.  Lagu ini hanya dibawakan oleh 5 aktor, namun suara dan harmonisasi mereka sungguh dahsyat, benar-benar bagaikan suara banyak orang sekaligus.

Semua itu semakin luar biasa bila mengingat bahwa hari itu mereka berpentas dua kali.  Seperti apa ya lelahnya?  Toh pertunjukan memang tidak lepas dari cacat-cacat kecil, seperti properti yang sedang digeser saat lampu digelapkan dan malah menabrak sesuatu sehingga menimbulkan bunyi keras yang merusak suasana, properti yang jatuh saat sedang dibawa ke tengah panggung, yah ada-ada sajalah.  Namun RekON rasa penonton juga tidak terlalu menghiraukan poin-poin itu karena lebih berfokus pada hal-hal asyik dari musikal tersebut.

musikal_1000thman_2

Yang juga menarik dari musikal ini adalah penonton berapa kali ikut dilibatkan oleh para pemeran di panggung.  Misalnya di satu lagu, Mison dan No Gu mengajak penonton berteriak ‘ja!’ bila mereka menyerukan ‘nam!’ “I say nam!  You say ja!  Nam!  Ja!  Nam!  Ja!”  Kadang-kadang pemeran di panggung pun memanggil penonton untuk mengajak mengobrol tentang sesuatu.  Seperti panggung rakyat Srimulat atau Opera van Java saja, ya.  Penonton yang mayoritas fans Jepang pun cukup paham bahasa Korea sehingga bisa menyahuti para pemeran.  Mereka ikut bertepuk tangan mengikuti irama pada lagu-lagu tertentu.

Nah, ketika tiba curtain call, saat para pemeran kembali ke panggung untuk menerima tepuk tangan penonton dan mengucapkan terima kasih, jeritan penonton pun membahana.  Inilah saat melepas segala kekaguman yang sejak tadi ditahan-tahan agar tidak mengganggu pertunjukan!  Apalagi Sandeul, yang tentu saja sepanjang pertunjukan menjaga karakter Eungseok, saat curtain call ini menunjukkan dirinya yang sering berlaku konyol dan lucu, seperti yang tentunya diketahui BANA (fans B1A4).  Penonton pun tertawa-tawa geli melihat Sandeul menirukan gerak-gerik Mison, melempar bentuk hati ke arah hadirin, dan lain sebagainya.  Gelak penonton kembali terpancing saat rambut palsu yang dikenakan Keunbeak copot dan menampakkan kepalanya yang gundul!

musikal_1000thman_8

Dan… tibalah saatnya sesi hi-touch!  Tirai panggung ditutup, para pemeran menghilang dulu ke balik panggung untuk bersiap-siap.  Penonton diminta tetap duduk menunggu giliran masing-masing.  Pintu keluar lalu dibuka, dan penonton – dimulai dari baris 1, kursi 1 – dipersilakan meninggalkan aula pertunjukan.  Ketujuh pemeran utama dan pendukung utama menanti di jalan keluar untuk hi-touch.  Semua penonton sabar mengantri, tidak ada yang berebut-rebut, meskipun RekON yakin semuanya deg-degan seperti RekON juga!

Orang pertama yang kami hi-touch adalah Park Keunbeak.  Beliau ini memang lucu sekali!  Ia masih tersenyum-senyum lebar dengan dandanan wanita sebagai ibu Mijin.  Setelahnya… nah, RekON agak lupa, Bora atau Bokyoung.  Soalnya saat itu RekON sudah dekat sekali dengan Sandeul, tegang rasanya!  Ketegangan menguap karena Sandeul, yang hari itu rambutnya berwarna jingga, sedemikian ramah.  Ia menatap mata setiap orang yang ia hi-touch dalam-dalam sambil tersenyum dan mengucapkan ‘arigatou gozaimasu’.  Tey juga sangat ramah, sementara Kim Dojin (yang memerankan banyak karakter) melompat-lompat sendiri dengan girang!  Saking bahagianya bisa berinteraksi langsung, penggemar Sandeul ada yang menangis terisak-isak lama sekali lho di depan teater setelah sesi hi-touch ini.

Usai hi-touch, sebagian penonton masih mencoba peruntungan menunggu mobil-mobil yang membawa para pemeran musikal meninggalkan AiiA Theater.  Kaget juga karena ternyata para aktor dan aktris figuran santai saja meninggalkan teater dengan berjalan kaki.  Mereka membungkuk ramah sambil lewat, mengucapkan ‘sayonara, arigatou’ dan sejenisnya.  Penggemar yang masih menunggu pun juga memberi mereka sambutan meriah… dalam bahasa Korea.  Jadi lucu ya, para pemain yang orang Korea mengucapkan salam dalam bahasa Jepang, sebaliknya para penggemar yang orang Jepang mengucapkan salam dalam bahasa Korea, hehe.

musikal_1000thman_4

Dua mobil kemudian lewat, namun tidak tampak siapa yang ada di dalam.  Kemudian para penjaga dengan santun meminta penonton membubarkan diri karena para pemain utama telah meninggalkan teater.  Penonton pun menurut dan beranjak pulang dengan tertib, termasuk RekON.  Ini pengalaman pertama menonton musikal Korea yang sangat mengesankan.  Moga-moga lain kali semakin banyak liputan musikal yang bisa kami hadirkan!

The 1000th Man

AiiA Theater, Tokyo, 28 September-13 Oktober 2013

Sutradara: Lee Minho

Pemeran:

Eungseok: Donghyun Boyfriend/Sandeul B1A4

Mijin: Kim Bokyoung/Kang Minkyeong

Park Kyu: Tey MR.MR/Kim Yeongjin

Mimo: Lee Seeu SPACE A/Kim Bora

No Gu: Jo Young Bin

Mison: Park Keunbeak

Multicharacter: Kim Dojin

Pendukung lain:

Shin Daela

Lee SanHa

Lee Seohyun

Park Jieun

Kim Shinbok

Park Jihoon

Park Junsung

Kwon Ohyeon

Lee TaeHun

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s