Java Rockin’ Land kembali digelar! Kemeriahan yang dinanti-nanti publik pecinta musik rock di Indonesia dan sekitarnya ini lagi-lagi digelar di kawasan Pantai Carnaval, Ancol, pada tanggal 22 dan 23 Juni 2013. Pecinta rock lama maupun baru, tua maupun muda, bersuka-ria bersama band-band dari luar maupun dalam negeri, seperti Collective Soul (yang pertunjukannya pada 22 Juni tanpa sengaja ditingkahi pesta kembang api memperingati hari jadi kota Jakarta, indah sekali!), HELLOGOODBYE, Sixpence None the Richer, Suicidal Tendencies, rumahsakit, Efek Rumah Kaca, Sore, /rif, Sugar Ray (yang juga sukses mengocok perut penonton), dan lain-lain.
Nah, kali ini RekON hendak berfokus kepada tiga band Taiwan yang turut serta dalam Java Rockin’ Land tahun ini, di bawah program Bravo! Taiwan. Mereka adalah 88 BALAZ (dikenal juga sebagai 88 Guava Seeds), Utopia, dan go chic.
Bravo! Taiwan sendiri adalah program Kementerian Kebudayaan Taiwan untuk memperkenalkan kebudayaan dan kreativitas rakyat Taiwan ke luar negeri. Sejalan dengan itu, tentu pariwisata dan bisnis Taiwan juga turut dipromosikan. Dalam JRL 2013, tidak hanya membawa band, program ini pun membuka stan yang membagi-bagikan kartu pos Taiwan dan CD gratis berisikan kompilasi lagu 6 band yang ikut serta Bravo! Taiwan ke Singapura dan Indonesia, menjual CD ketiga band yang datang, serta setelah pertunjukan usai menjadi ajang jumpa penggemar dan fansigning.
Mungkin kalian masih ingat bahwa dalam acara Music Matters 2013 di Singapura belum lama lalu, Bravo! Taiwan juga menghadirkan tiga band, yaitu The Chairman, Guntzepaula, dan TRASH (yang sempat kami liput di sini). Bagaimana dengan ketiga band yang diutus ke Indonesia? Tengok, yuk!
88 BALAZ
Band rock n’ roll ini kebagian manggung di TEBS Stage pada 22 Juni 2013. Meskipun tentu saja band ini masih asing bagi hadirin, ternyata mereka berhasil memikat cukup banyak penonton ke depan panggung mereka. Penonton pun digebrak dengan lagu-lagu yang mengajak meloncat-loncat dan bergoyang, seperti 21st century’s rock & roll style, Give you a flying kick before I die, Visceral party, I’m a dog you’re my bitch, dan lain-lain. Penonton ada yang betul-betul keasyikan menari sampai berputar-putar di depan panggung lho!
Aksi panggung yang seru itu masih ditambah interaksi lucu antara penyanyi merangkap gitaris, Jon. Misalnya, ia memperkenalkan gitaris mereka, Bluezhin, dan si pemain drum, Dong-Yu, sebagai saudara. Penonton sudah mengucapkan “Oooh” dan manggut-manggut paham, tapi tahu-tahu Jon berkata, “Nggak kok, bohong.” Yeee!
Kehadiran sang basis Kuan-Ling pun tampaknya menjadi salah satu daya tarik yang cukup memikat. Meskipun selalu tersenyum manis, cabikan bass-nya cukup sadis! Jon pun semakin membuat penonton terkesima dengan memamerkan kebisaan bersikap lilin, alias membentangkan kaki lebar-lebar (split) sementara bagian atas tubuh tetap tegak sambil bermain gitar!
88 BALAZ juga membawakan lagu Jimi & Mary yang sangat RekON suka. Asyik sekali! Total 14 lagu mereka bawakan. Memang tidak semua penonton bertahan sampai akhir. Ada yang datang mendengarkan 1-2 lagu, lalu pergi lagi. Namun untuk band yang datang tanpa basis penggemar sama sekali di sini, 88 BALAZ berhasil menunjukkan kebolehan yang cukup memukau hadirin. Rock n’ roll!
Utopia
Utopia tampil di hari kedua, di Camden Juice MVRCK Stage, pukul 19.00. Xiao-o alias Olivia Yan, penggerak Utopia, sebelumnya sempat merilis album pertama Silly Child pada tahun 2007. Meskipun diganjar Best New Artist dalam 19th Gold Melody Awards, ia memutuskan untuk mengambil jalur berbeda yang ia rasa lebih pas untuknya. Ia pun membentuk band elektronik dengan warna trip-hop dan ambient yang kuat, Utopia. Jakarta pun beruntung kebagian mencicipi warna musik band yang merilis album mereka Seconds of Life pada tahun 2011.
Cukup ditemani seorang pemain synthesizer dan gitar, Olivia menghadirkan sejumlah lagu seperti Tian Shi Chen, Dream, Fix Me Up, Fu Guang, Zui Yao Yuan De Ju Li Shi Li Kai Zi Ji, dan lain-lain. Sound elektronika mereka terasa agak gelap, namun dengan beat yang terkadang mendayu manis, kadang juga mengentak, sehingga penonton ikut menggoyang-goyangkan badan bersama Olivia.
Sejumlah penonton asing yang sebetulnya terlambat datang ke panggung Camden tampak sangat terpesona dan mengambil tempat paling depan. Mata mereka bagai tak lepas dari Olivia, yang memang menghadirkan karisma sendiri dan suara yang bening serta powerful. Cowok-cowok itu bahkan sempat mengajak Olivia toast dengan kaleng Bir Bintang!
Olivia sempat membagikan secara gratis beberapa gelang putih Olivia x Utopia. RekON dapat satu, lho! Sayangnya, penampilan Utopia sepertinya harus dipersingkat, karena di panggung utama The Gossip sudah mulai bermain. Namun setelahnya Utopia mendatangi stan Bravo! Taiwan dan menyempatkan diri berinteraksi dengan pengunjung di sana.
go chic
Di antara ketiga band Taiwan, go chic – band yang terdiri atas Ariel (vokalis), Sonia (gitaris & synth), Sarah (bass & synth), serta dibantu oleh Stanley (drum) – adalah yang dipasang main terakhir, di Segarra Stage pada 23 Juni pukul 21.30 malam. Dan rupanya memang kali ini merekalah dinamitnya! Segarra Stage yang cukup ‘tersembunyi’ lama-kelamaan semakin ramai oleh penonton yang jadi keasyikan ikut menari, melompat-lompat, dan berteriak-teriak. Bagaimana tidak? Tidak hanya musik yang dihadirkan oleh Sonia, Sarah, dan Stanley menggigit (coba bayangkan Yeah Yeah Yeahs, CSS, Beastie Boys diaduk-aduk menjadi satu!), gaya panggung Ariel pun gila-gilaan. Energi cewek ini seolah tidak ada habisnya, melompat-lompat, bergulingan di lantai, bahkan turun ke bawah panggung untuk bersuka ria bersama party people!
Kemampuan bahasa Inggris Ariel yang sangat baik sangat mempermudah komunikasinya dengan penonton. Berulang kali ia mengajak penonton bernyanyi atau berseru bersama, juga menantang mereka, membuat terutama penonton cowok ‘tersulut’ dan semakin gila saja jadinya. Misalnya ia berteriak, “Ini bukannya pantai? Ini bukannya festival rock? Kalau begitu jangan diam saja, dance!” Ia juga sempat meminjam topi salah seorang penonton karena lagu berikutnya dipengaruhi oleh Beastie Boys yang sangat mereka sukai, sehingga perlu penampilan ‘hip-hop’ sedikit. Nah, bayangkan rasanya menjadi cowok yang topinya dipinjam itu. Dan yang paling membuat penonton cowok ‘membara’ adalah kata-katanya: “Berikut ini judulnya Girl Fight. Tadinya judulnya Boy Fight, tapi karena kalian ini pussy semua, jadinya ya Girl Fight.” Kata-katanya memang terdengar mengajak ‘berantem’, tapi ternyata efektif merebut minat penonton!
Ariel tekun menyuruh penonton agar maju mendekati panggung karena banyak ruang kosong – dan saat melihat sedemikian banyak fotografer di barisan pertama, ia berkata, “Minggir kalian, ruang ini bukan untuk kalian, tapi untuk party people-ku. Kalian nggak baca pengumumannya ya? Tempat fotografer letaknya di sana.” (Ia menunjuk jauh ke belakang.) “Ayo dong penonton maju, singkirkan para maniak kamera ini!” Dan di lagu berikutnya, dengan sebotol air kemasan, ia mengguyur para fotografer! “Apa aku merusak kamera kalian? Well, fuck.” Kasar, bengal, tapi justru membuat penonton yang tampak berasal dari berbagai bangsa makin lekat!
Siapa favorit penonton cowok? Rupa-rupanya Sarah yang mungil. Sewaktu Ariel memperkenalkan nama sang basis, tiba-tiba timbul koor memanggil-manggil nama Sarah. “Dia sudah punya pacar dan bahagia dengannya lho,” kata Ariel. “Yah, pokoknya kalian harus tetap konsentrasi pada musik kami!”
Lagu-lagu yang nyaris tak memberi kesempatan penonton bernapas (karena go chic memang tidak membuat lagu berirama pelan) diluncurkan, seperti Hard date, Culture Supervisor, Jungle, ditutup dengan Until Sundown. go chic benar-benar berhasil mewujudkan sebuah pesta pantai yang panas! Ariel pun berterima kasih kepada penonton yang telah ikut bersuka-ria bersama. “Padahal kalian bisa saja ada di tempat yang lain, menonton yang lain, tapi kalian di sini bersama kami.” Penonton pun makin kesengsem! Diiringi tepuk tangan meriah, pesta kecil itu pun berakhir.
Setelahnya, stan Bravo! Taiwan pun menjadi ramai, terutama oleh cowok-cowok penggemar baru go chic yang jadi cekikikan sendiri, “Kok kita jadi fanboy ya?” go chic, Utopia, dan 88 BALAZ pun dengan senang hati meladeni permintaan tanda tangan, berfoto, dan mengobrol di stan tersebut.
Sewaktu RekON memberi tahu Ariel bahwa RekON datang khusus untuk menonton go chic setelah terkesima melihat mereka di Youtube, Ariel sangat girang sampai-sampai ia berdiri untuk memeluk RekON, namun sebagai akibatnya botol minumnya terguling dan buklet CD RekON pun tersiram teh. Kenang-kenangan tambahan bersama mereka, haha.
Akhir kata, yang bisa diucapkan RekON adalah mengulangi semboyan promosi budaya Taiwan: BRAVO! TAIWAN! Kami tidak sabar menemukan lebih banyak lagi musisi berbakat dari Taiwan!